Berita Ekonomi Bisnis

Karena Sepi Orderan, Lima Perajin Logam Harus Gulung Tikar di Kota Tegal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para perajin IKM logam di Kota Tegal dipertemukan dengan industri besar dalam Focus Group Discussion (FGD) di Karlita Hotel Tegal, Jumat (28/8/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Meski sudah di era new normal, kondisi lesu masih dialami para perajin industri kecil menengah (IKM) logam di Kota Tegal.

Masalah yang dialami rata-rata karena sepinya job dan orderan.

Bahkan ada sekira lima perajin yang harus menutup usahanya terlebih dahulu.

Pengin Ngirit Kuota? Datang Saja ke Rumah Aspirasi Zaenal Nurohman di Tegal, Sedia Internet Gratis

Paling Banyak Handphone dan Tembakau Gorilla, Kejari Kota Tegal Musnahkan Barang Bukti Kejahatan

Jumadi Sayangkan Masih Ada Usaha Kuliner Tidak Taat Pajak di Kota Tegal

Ketua Devisi IKM logam dari Asosiasi Perajin Industri Kecil Siap Mengembangkan Ekonomi Tegal (Apik Banget), Haikal Abduh mengatakan, ada sekira 200 perajin IKM logam di Kota Tegal.

Mereka mengalami kondisi yang berbeda-beda di masa pandemi Covid-19.

Ada yang sedang lesu, naik, dan di kondisi sedang.

Namun menurutnya, kebanyakan mereka sedang mengalami lesu.

Haikal mengatakan, sekira lima perajin IKM logam menutup sementara usahanya karena tidak ada job.

"Ya lesu karena pengaruh pandemi Covid-19."

"Bahannya ada, tetapi tidak ada orderan."

"Ya untuk bertahan saja sudah bersyukur."

"Jadi pasar turun hampir 50 persen," kata Haikal kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (28/8/2020).

Haikal menjelaskan, usahanya di bidang pembuatan roda gigi di pintu air juga terkena dampak pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, biasanya dalam setahun usahanya bisa menerima orderan roda gigi pintu air hingga 5 kali.

Namun sejak Januari hingga Agustus 2020, baru dua kali orderan.

Ia mengatakan, keadaan seperti dirinya juga dialami IKM logam bagian jasa yang kerap menerima orderan dari perusahaan BMUN, seperti PLN dan Telkom.

Ini Alasan PKB Ikut Usung Hendi-Ita di Pilwakot Semarang 2020

Masih Kurang 22 Persen, Perusahaan Kabupaten Semarang Belum Daftarkan Pekerja di BP Jamsostek

Terbukti Tidak Gunakan Masker di Ruang Publik, 28 Warga Banyumas Didenda Rp 50 Ribu

"Jadi kami dari perajin butuh job, butuh pekerjaan."

"Kami bingung mau melangkah ke mana," ungkapnya.

Haikal berterima kasih kepada Kemenperin dan Disnakerin Kota Tegal, yang telah mempertemukan perajin IKM logam dengan asosiasi industri besar.

Dia berharap, pertemuan tersebut dapat menjadi pasar bagi para perajin IKM logam.

Haikal juga berharap, Disnakerin Kota Tegal bisa menyolidkan antar perajin.

Kemudian disediakan dapur industri agar bisa dimanfaatkan para pelaku IKM logam.

Haikal mengatakan, dahulunya sempat ada dapur industri di Kota Tegal.

Tapi kemudian mangkrak.

"Jadi dapur industri itu bisa dimanfaatkan untuk semua perajin IKM logam."

"Tempat itu juga bisa untuk menunjang pasar," jelasnya.

Kepala Disnakerin Kota Tegal, Heru Setyawan mengatakan, pihaknya bersama Kemenperin mempertemukan perajin IKM logam dengan asosiasi industri besar.

Ia mengatakan, tujuannya untuk membangun kemitraan supaya ada rantai pasokan dari industri kecil ke industri besar.

Heru mengatakan, setelah pertemuan rencananya akan ada MoU dengan beberapa industri besar.

Antara lain dengan Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal dan Lepas Pantai (Iperindo), Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI), dan PT Metindo Era Sakti.

Heru berharap, para perajin IKM logam bisa berjalan seusai adanya Mou.

Terlebih untuk memenuhi syarat dan ketentuan agar produknya sesuai dengan permintaan industri besar.

"Lah nanti setelah MoU diharapkan tidak hanya tanda tangan seremonial."

"Tapi betul-betul berjalan dan dilaksanakan," katanya. (Fajar Bahruddin Achmad)

Ganjar Sarankan Pengelola Bioskop Jangan Buka Dahulu, Ini Pertimbangan Gubernur Jateng

Alhamdulillah, BSU Pekerja Tahap Pertama Rp 600 Ribu Sudah Cair, Banyumas Ada 46.117 Rekening

Nih Daftar 10 Top Inovasi Pelayanan Publik di Kabupaten Banyumas, Bupati Berikan Apresiasi Ini

Berita Terkini