Khususnya terhadap riwayat orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan bapak tersebut.
Termasuk, sambungnya, melakukan tes usap terhadap seluruh anggota keluarga yang bersangkutan.
"Seluruh anggota keluarganya yang berjumlah enam orang positif Covid."
"Anaknya juga ikut kena, kemudian dirawat sebelum meninggal dunia," tuturnya.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan, penularan Covid-19 di Kota Bogor saat ini lebih banyak disebabkan oleh kasus impor (imported case).
Dedie menjelaskan, warga Kota Bogor yang berstatus pasien positif banyak terpapar virus SARS-CoV-2 setelah melakukan kegiatan di luar Kota Bogor.
Dia pun meminta kepada tim lacak dan tim pantau Detektif Covid-19 Kota Bogor agar melakukan pengawasan lebih ketat untuk mengantisipasi penyebarannya.
"Kami melihat penyebaran Covid-19 di Kota Bogor ini sebagian besar berasal dari imported case."
"Ini komposisinya paling besar sekarang."
"Bahkan hampir terjadi di setiap kota-kota besar," pungkas Dedie. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Keluarga di Bogor Positif Covid-19, Ayah dan Anak Meninggal"
• Persebaya Surabaya Belum Sepakat Liga 1 Digelar Oktober, PSSI Coba Merayu Gunakan Cara Ini
• Pelatih Persib Bandung Terkena Serangan Jantung, Ini Gejala Awal yang Dirasakan Robert Rene Alberts
• Ini Dua Amunisi Baru Bali United, Yabes Tanuri: Pemain Muda yang Kami Beri Kontrak Profesional
• Pemain Muda PSIS Semarang Ini Dapat Wejangan Khusus, Trik Pikat Hati Shin Tae-yong