Berita Nasional

ABK Indonesia Disiksa hingga Tewas di Kapal China, Hasan Terus Dipukuli dan Tak Diberi Makan 3 Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan mengevakuasi mayat ABK Indonesia, hasan Afriandi (20), yang ditemukan disimpan dalam freezer kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118. Dalam perkara ini, Polda Kepri menetapkan satu orang tersangka, seorang WNA asal China yang kesehariannya merupakan mandor di kapal. Dari hasil pemeriksaan, diektahui sebelum meninggal, Hasan sedang sakit tapi tetap dipaksa bekerja dan terus-terusan mendapat siksaan, bahkan tak diberi makan selama 3 hari.

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan mengatakan, meski wilayahnya berdekatan dengan Karimun, namun kasus ini langsung diinformasikan ke Polda Kepri.

Selanjutnya Ditpolairud Polda Kepri bersama Tim Gabungan dari Lanal Batam, KPLP, Bakamla Kepri dan Kanwil DJBC Kepri langsung mengejar dua kapal nelayan berbendara China Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118 itu.

"WNI itu diketahui telah meninggal dunia sejak 20 Juni 2020 lalu, dan disimpan di dalam peti es oleh awak kapal," kata Adenan melalui telepon, Rabu (8/7/2020).

Ia menambahkan, aparat gabungan akhirnya berhasil mengamankan dua kapal berbendera China itu di Perairan Singapura setelah melalui aksi kejar-kejaran.

Adenan mengatakan, petugas menemukan 12 orang WNI di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 117 dan sembilan WNI di kapal Lu Huang Yuan Yu 118. Sedangkan satu orang WNI yang meninggal dunia berada di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Di Selat Philip, Nyawa Hasan Hilang di Tangan Mandor Kapal China

Adik Ipar Ganjar Tantang Petahana dalam Pilbup Purbalingga, PKB Berikan Rekomenadsi Paslon Oji-Jeni

Presiden Jokowi Hapus 18 Lembaga Tidak Produktif dalam Waktu Dekat, Apa Saja Daftarnya?

11 Nakes dan 2 Anggota Satpol PP Banyumas Positif Covid-19, Ketahuan dari Hasil Tes Swab Massal

Kantor DPRD Jateng Ditutup 4 Hari, Anggota Diminta Rapid Test, Bambang Kribo: untuk Sterilisasi

Berita Terkini