Akan ada petugas khusus yang memerhatikan dan mengawasi titik-titik kerumunan untuk memastikan wisatawan tetap mematuhi protokol yang ditetapkan.
"Jumlah wisatawan juga akan dibatasi. Karena sesuai aturan, ada pembatasan jumlah pengunjung dan jam operasional," katanya.
TRMS Serulingmas terdampak lebih karena wabah korona dibanding objek wisata lain.
Pasalnya, kebun binatang ini memiliki koleksi satwa yang tetap butuh perhatian di masa pandemi.
Biaya operasional kebun binatang itu cukup besar, termasuk untuk pakan satwa yang menghabiskan sekitar Rp100-an juta tiap bulan.
Hampir separuh anggaran itu dipakai untuk mencukupi pakan hewan karnivora atau pemakan daging.
Biaya operasional itu biasanya tercukupi dari penghasilan melalui penjualan tiket masuk.
Sejak ditutup Maret 2020 lalu, objek wisata itu otomatis tidak memiliki pemasukan.
Pengelola sampai menggalang donasi masyarakat untuk membantu kebutuhan pakan satwa. (*)
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Gowes Pakai Masker, 2 Orang Warga Semarang Meninggal Dunia, Begini Kata Wali Kota Hendi
• BREAKING NEWS: Kebakaran di Tambakaji Semarang Dini Hari Ini, Api Lahap Warung Makan Selebritis
• Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya