TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Banyumas bertambah lagi, Kamis (18/6/2020).
Tambahan pasien positif corona itu berasal dari Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, pasien tersebut datang sendiri ke rumah sakit.
• Rumah Pak Bawor Jadi Wisata Dadakan, Heboh Viral Babi Hutan Aneh di Jatilawang Banyumas
• Janji Bupati Banyumas Kepada Pasien Sembuh Covid-19: Bantu Latih Keterampilan dan Modal Usaha
• Dua Kebijakan Bakal Diterapkan di Banyumas, SOP Bikin Hajatan Hingga Perlonggar Sistem Satu Arah
• KA Kamandaka Kembali Layani Penumpang Mulai 19 Juni, Relasi Purwokerto-Semarang, Berikut Jadwalnya
"Pasien itu datang sendiri ke rumah sakit karena memiliki keluhan batuk."
"Setelah di swab ternyata positif Covid-19," ujar Husein kepada TribunBanyumas.com, Kamis (18/6/2020).
Diketahui pasien tersebut tidak ada riwayat perjalanan luar kota.
Pasien tersebut adalah pria berumur 30 tahun.
"Kemungkinan bisa dari orang tanpa gejala (OTG)," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan dalam website covid19.banyumaskab.go.id, ada 41 ODP, 14 PDP dirawat, dan 9 pasien positif Covid-19.
Total sudah ada 71 pasien positif Covid-19, 4 meninggal dunia, dan 58 dinyatakan sembuh.
Empat Klaster Penularan Covid-19 di Banyumas
Sekali lagi, meskipun Kabupaten Banyumas telah memasuki zona hijau Covid-19 atau daerah dengan berisiko rendah, dari data Dinkes Jateng.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengingatkan supaya masyarakat tetap waspada dan hati-hati.
Karena sesungguhnya Banyumas masih memiliki beberapa persoalan yang mesti segera diselesaikan.
Masih ada beberapa Klaster yang mesti dirampungkan penanganannya.
Pertama adalah dari Klaster Gowa, dimana dari 36 orang terkonfirmasi positif corona yang sudah sembuh ada 34 orang, atau masih ada 2 orang yang belum sembuh.
Kedua adalah Klaster Sokawera, dimana walau sudah ditutup dan sempat memberlakukan karantina wilayah, tetapi masih perlu pengamatan selama 2 minggu ke depan.
"Kira-kira sampai 25 Juni 2020 pengamatan 14 hari."
"Kami sudah rapid test banyak, kalau tidak ada lagi, maka sudah bisa close," kata Bupati Banyumas kepada TribunBanyumas.com, Selasa (16/6/2020).
Ketiga adalah klaster Tipar Kidul, juga sudah melakukan serangkaian pelacakan terhadap tetangga dan saudara-saudaranya.
"Hasil tes tetangganya negatif, tetapi kami masih perlu waspada dan tunggu sampai 14 hari ke depan," tambahnya.
Keempat adalah Klaster Kebasen, dimana pasien yang telah meninggal dunia ternyata positif Covid-19.
Setelah dicek kepada keluarganya ternyata cucunya yaitu bayi berumur 1 tahun juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemudian anaknya atau bapak dari si bayi juga positif Covid-19.
"Kami swab semua tetangganya sekira 20 orang dan baru keluar hasilnya pada Rabu (17/6/2020)," tambahnya.
Sekiranya 4 klaster itu dapat diselesaikan secara baik, Covid-19 di Kabupaten Banyumas dapat segera hilang.
Namun demikian, Bupati menjelaskan bila Banyumas dan Purwokerto adalah daerah yang dinamis.
Banyak pendatang keluar dan masuk dengan mobilitas tinggi ke luar daerah, terutama kota-kota besar di Indonesia. (Permata Putra Sejati)
• Pemuda Kober Ciptakan Mobil Listrik, Proposal Sempat Dicuekin Pemkab Banyumas, Begini Kisahnya
• Empat Hari Hilang di Pantai Pasir Kebumen, Pemancing Asal Magelang Ditemukan di Perairan Cilacap
• AKBP Fahmi Arifianto Jabat Kapolres Banjarnegara
• Kisah Pasutri Pasien Covid-19 di Banjarnegara, NT Ngotot Minta Diisolasi Lagi Demi Temani Istri