"Virus ini bisa menjadi virus endemik yang ada di masyarakat, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Direktur Kedaruratan WHO, dr Mike Ryan, Rabu (13/5/2020).
Menurut WHO, masyarakat harus bersikap realistis dengan kondisi ini.
Pekan lalu, Presiden Jokowi juga meminta masyarakat untuk hidup berdamai dengan virus corona hingga vaksin ditemukan.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (7/5/2020).
Pada Kamis (14/5/2020), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta warga Kanada menyesuaikan diri dengan “normal baru” atau new normal life.
Ia menyebutkan, berbagai kebiasaan perilaku perlu dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Kita harus menyadari hal-hal akan berubah di dunia ini, bahkan setelah pandemi berakhir, bahkan setelah ada vaksin," kata Trudeau, seperti dikutipReuters.
“Covid-19 akan menjadi salah satu hal yang membuat perubahan dalam masyarakat kita. Akan ada penyesuaian,” ujar dia.
Berbagai wilayah di Kanada kini telah memulai kembali kegiatan ekonomi dengan berbagai pembatasan yang tetap berlaku.
Bersiap menghadapi perubahan pasca-pandemi juga disampaikan sejumlah ahli di seluruh dunia.
Pakar perjalanan dan pakar kesehatan menyebutkan, akan ada perubahan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, cara mereka bersosialisasi, dan melakukan perjalanan ke berbagai tempat.
Ke depannya, kita akan terbiasa melihat orang-orang mengenakan masker.
Kesadaran menjalankan pola hidup sehat juga diprediksi akan terbentuk pasca-pandemi.
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, diperlukan cara hidup baru setelah ini.
Perilaku baru itu di antaranya menyediakan lebih banyak tempat cuci tangan di tempat umum, tetap menghindari kerumunan, penggunaan masker saat beraktivitas, dan lain-lain.