TRIBUNBANYUMAS.COM, GARUT - Ujang Setiawan Firdaus, guru kelas V SD Negeri Purbayani 1 Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, berkeliling mendatangi rumah peserta didiknya di 6 kampung.
Hal itu dilakukan Ujang agar para siswa tetap bisa belajar di tengah wabah virus corona.
Menurut Ujang, ada 45 siswa yang dia datangi.
• Terus Bertambah Pasien Positif Corona di Indonesia - 19 April Tambah 327 Kasus
• Lockdown Dicabut! Tuntutan Warga AS Kepada Gubernur, Anggap Virus Corona Adalah Kebohongan
• PSBB Kota Tegal, Ganjar Wanti-wanti Pemkot: Matangkan Anggaran Bagi Warga Terdampak
• Judy Bakal Ceritakan Kondisi TKI Cilacap di Hongkong, Minggu Vicon Bareng Gubernur Jateng
Sayangnya, sebagian besar dari mereka mengalami kendala dalam jaringan internet atau tayangan program TVRI.
“Di kampung mah siaran TVRI tidak bisa diterima. Memang rata-rata orangtuanya punya HP."
"Tetapi saat dicoba, banyak yang tidak mengerti, kecuali siswa SMA,” kata Ujang seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (19/4/2020).
Ujang menceritakan, hal itu dilakukannya sejak ada penerapan belajar di rumah oleh Pemerintah Pusat karena wabah virus corona.
Sementara itu, menurut Ujang, siswa yang dia datangi adalah siswa kelas V, jumlahnya sekira 45 orang.
Lalu, saat di rumah siswa, Ujang mengajar materi pelajaran dan memberi tugas atas inisiatif sendiri.
“Jadi kalau di satu kampung ada dua orang, mereka dikumpulkan di rumah salah satu siswa yang orangtuanya siap dan rumahnya cukup luas,” kata Ujang.
Menurut Ujang, kegiatan belajar mengajar di rumah siswa tersebut paling lama sekira satu jam.
“Lama mengajar paling lebih dari satu jam, menjelaskan materi."
"Memberikan soal yang harus dikerjakan di rumah, enaknya, yang ngajar disuguhkan kopi,” kata Ujang.
Seperti beritakan sebelumnya, Ujang berkeliling setiap hari di rumah muridnya yang tersebar di 6 kampung di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.
Jarang terjauh yang dia tempuh sekira 4 kilometer.
Ujang pun mengaku tak alami kendala saat perjalanan.
“Jarak kampung yang paling jauh dari rumah, paling sekira 4 kilometer."
"Jalannya juga sudah lumayan bagus, bisa dilewati kendaraan,” kata Ujang.
Sementara itu, Ujang berucap, perjalanan tersebut membutuhkan biaya tambahan.
Seperti untuk bensin dan fotokopi materi pembelajaran.
Namun, pengorbanan itu seakan sirna setelah melihat semangat para muridnya belajar.
“Mereka sangat semangat, jadi mereka rindu sama guru dan sekolahnya juga setelah lama tidak sekolah,” kata Ujang. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul "Demi Murid, Guru Ujang Keliling 6 Kampung untuk Bantu Belajar di Rumah, Ini Kisahnya"
• Tersangka Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona di Banyumas Bertambah, Polisi: Kini Total 4 Orang
• Belajar di Rumah Kembali Diperpanjang di Purbalingga, Khusus ASN Masih Tunggu Persetujuan Bupati
• Kisah Pasutri Pengidap Covid-19 di Banjarnegara, Istri Dinyatakan Positif Corona, Saat Suami Sembuh
• Viral Curhatan Perawat RSUD Cilacap Direspon Ari Lasso, Bikin Video Buat Tenaga Medis