TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Seorang relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas yang gugur setelah melakukan penyemprotan disinfektan bukan karena virus corona.
Mukson (50) yang merupakan Mantan Kepala Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, diduga mengalami serangan jantung.
Almarhumah meninggal usai membagikan masker dan sosialisasi pencegahan covid-19.
• Kelurahan di Yogyakarta Ini Sediakan Tempat Khusus Bagi Pemudik untuk Isolasi Selama 2 Pekan
• Relawan Penanggulangan Wabah Corona di Banyumas Meninggal Usai Lakukan Penyemprotan Disinfektan
• Aktor The Raid 2 Tio Pakusadewo Kembali Tersangkut Kasus Narkoba
• 5 Teori Para Ahli Ini Coba Pecahkan Misteri Dentuman di Jabodetabek saat Anak Krakatau Meletus
Menurut Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas, Adi Chandra almarhum kala itu menjalankan tugasnya membagikan masker dan sosialisasi pencegahan Covid-19.
"Ia muntah-muntah lalu pingsan, rekan-rekan membawanya ke RS Hermina," katanya kepada TribunBanyumas.com, melalui pesan singkat Selasa (14/4/2020).
Sayangnya nyawa ayah empat orang anak ini tak tertolong.
Almarhum sampai di rumah sakit sekira pukul 13.20 WIB.
"Diduga ia mengalami serangan jantung," imbuhnya.
Diketahui almarhum adalah salah satu relawan disinfektan Tagana Kabupaten Banyumas yang aktif melakukan disinfeksi sesuai jadwal BPBD ataupun Dinsos.
Sebelumnya diberitakan seorang relawan penanggulangan wabah corona dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas dilaporkan meninggal dunia.
Relawan bernama Mukson (50) warga Desa Sunyalungu, Kecamatan Karanglewas, meninggal seusai melakukan kegiatan kemanusiaan untuk penanggulangan covid-19, Minggu (12/4/2020).
Koordinator Tagana Banyumas Adi Chandra mengatakan, relawan meninggal setelah melakukan kegiatan bagi-bagi masker dan penyemprotan disinfektan.
"Pada pukul 08.30 WIB almarhum melaksanakan kegiatan penyemprotan (disinfektan) dan kemudian melaksanakan kegiatan membagi masker dan sosialisasi pencegahan Covid-19 bersama MWC NU Karanglewas," kata Adi melalui pesan singkat, Selasa (14/4/2020).
Siang harinya, kata Adi, almarhum istirahat dan menunaikan shalat.
Tak berselang lama, almarhum mengalami muntah dan pingsan.
Almarhum yang merupakan mantan Kepala Desa Sunyalangu itu lantas dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya.
Namun sesampainya di rumah sakit telah meninggal dunia.
• Sekampung Jadi ODP Akibat Hasil Tes Swab Datang Terlambat, Jenazah Ojol Terlanjur Dimakamkan Warga
• Polri: Menghalangi Pemakaman Jenazah Korban Corona akan Dipidana, Kasus Perawat Kariadi Jadi Contoh
• Prakiraan Cuaca di Cilacap Menurut BMKG, Selasa 14 April 2020
• Pemkot Tegal Diminta Daftarkan Karyawan PHK karena Corona Agar Dapat Bantuan
"Beliau salah satu relawan Tagana yang aktif melakukan kegiatan disinfektan sesuai jadwal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades)," ujar Adi.
Adi mengatakan, almarhum tidak pernah mengeluh sakit, bahkan melakukan diet dengan tidak makan nasi selama hampir tiga tahun.
Menurut Adi, selama ini almarhum dikenal sosok yang sering membantu sesama.
"Bahkan almarhum merasa senang dengan memakai APD mantel membawa air disinfektan 16 liter membuat badan jadi berkeringat, jadi fresh katanya," kata Adi. (*)