Yang bersangkutan pun diantar kembali ke panti asuhan pada 28 Maret 2020.
Seusai itu, dia mengalami gejala demam dan batuk hingga akhirnya dinyatakan positif corona pada Minggu (5/4/2020) malam melalui hasil tes laboratorium.
Santri tersebut kini masih dirawat intensif di ruang isolasi sebuah rumah sakit rujukan di Kendal.
Yang bersangkutan saat ini dalam keadaan stabil.
• Mulai Hari Wajib Gunakan Masker! Achmad Yurianto: Lindungi Diri Sendiri dan Orang Lain
• Tim Mahasiswa UNW Kabupaten Semarang Bagikan Hand Sanitizer Berstandar WHO
• Penyemprotan Disinfektan Bukan Rekomendasi WHO, LIPI Beri Solusi Cara Aman Cegah Virus Corona
• Sopir Penabrak H Supono Mustajab Tertangkap, Bersembunyi di Banjarnegara, Keluarga Tolak Berdamai
Tetapkan 18 Orang Berstatus ODP
Lebih lanjut, hasil tracking diketahui 18 orang masuk dalam kategori Orang dalam Pemantauan (ODP).
Kata Ferinando, 18 orang tersebut diketahui terlibat kontak langsung dengan remaja yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Saat ini pasien positif corona tersebut sudah berada di ruang isolasi rumah sakit rujukan di Kendal."
"Yang bersangkutan di panti asuhan ikut kakaknya dalam setahun terakhir ini. Dia juga mondok di sebuah ponpes," tutur Ferinando kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (7/4/2020).
Sedangkan orangtua (Ibu) remaja tersebut, lanjutnya, berdomisili di Bawen, Kabupaten Semarang.
Berkait belasan ODP tersebut, itu adalah mereka yang diketahui terlibat kontak langsung dengan pasien dalam 2 pekan terakhir.
"Data sementara ada 18 orang yang kami pantau terus perkembangan kesehatannya," terangnya.
Selain pemantauan di lokasi panti asuhan, pihaknya juga mendata beberapa petugas kesehatan yang sebelumnya berkontak langsung dengan pasien.
Kepada semua ODP termasuk petugas medis, Ferinando mengimbau untuk mengisolasi diri, tidak keluar rumah atau berinteraksi dengan warga selama 14 hari.
Ia juga berharap semua ODP untuk tidak ragu memeriksakan diri kesehatannya saat terjadi gejala demam, batuk, maupun sesak napas.