“Dia menderita batuk kering yang datang dan pergi, tetapi kemudian tubuhnya sangat panas,” ujarnya.
“Saya menelepon dokter umum, karena saya tidak dapat menghubungi saluran bantuan NHS 111."
"Kami diminta untuk memantau kondisinya melalui situs website whenshouldiworry.com, yang didirikan oleh para peneliti medis di Universitas Cardiff," lanjutnya.
Ketika suhu Gruff mencapai 39 derajat Celcius, Laura mencoba mengajukan permintaan pada teman-temannya di Facebook untuk mengirimkan termometer baru.
Mereka juga mempertanyakan apakah mungkin termometernya rusak karena angka yang muncul sangat tinggi.
Laura memerhatikan, Gruff mulai mengalami suhu tinggi, menggigil, tubuhnya sakit, dan batuk ringan.
“Gruff menangis seperti orang kesakitan dan tidak dapat ditenangkan."
"Sehingga kami menghubungi dokter umum yang sedang libur dan ia menyarankan kami untuk pergi ke rumah sakit,” kata Laura.
• Isi Ulang Hand Sanitizer Gratis di Alun-alun Purwokerto, Bupati: Banyumas Berstatus Bahaya Corona
• Anak-anak Mulai Stres Belajar di Rumah, Ganjar Dikomplain Orangtua Siswa
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
Tak hanya itu, Gruff juga menderita diare berdarah - yang oleh beberapa petugas medis disebut sebagai gejala lain dari Covid-19.
Laura dan suaminya membawa Gruff ke Rumah Sakit Universitas Wales di Cardiff.
Gruff kemudian dirawat di pusat penanganan virus corona yang didirikan di Rumah Sakit Anak Noah’s Ark.
“Staf di sana luar biasa dan Gruff diperiksa oleh seorang dokter yang sangat baik di balik pelindung wajah dan masker,” ujar Laura.
"Dia memberi tahu kami bahwa putra kami memiliki semua tanda klasik penyakit Covid-19."
"Kami kemudian disuruh pulang, merawatnya di rumah, dan mengasingkan diri selama dua minggu.”
"Sekarang, pasanganku dan Gruff tampaknya telah sama-sama melalalui kondisi terburuk."