Menurut catatan CDC, flu burung menewaskan sekitar 455 orang dari seluruh dunia.
Lantas mengapa sejumlah virus berbahaya muncul di China?
Konsultan infeksi RS Dr. Soetomo, Dr. dr. Dominicus Husada SpA.K. menjelaskan berbagai virus mematikan bisa muncul di China antara lain karena sejumlah hal.
Pertama mulai dari luasnya wilayah China, populasi China yang sangat besar, hingga pola hidup dan pola makannya tidak umum. "Pola hidup dan pola makan makanan eksotik itu populer di China," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/01/2020).
Dominicus juga membenarkan bahwa beberapa virus yang mewabah berawal dari kebiasaan makan makanan yang tidak lazim.
Bahkan beberapa hewan menjijikkan seperti tikus atau kelewar pun disantap.
"Tepat. Itu yang dilakukan di Wuhan. Sempat menurun sejenak, lalu naik lagi (kasusnya)," kata dia.
Dugaan sementara coronavirus di Wuhan berasal dari kelelawar.
"Selama ini salah satu sumber utama penular virus-virus tak dikenal termasuk coronavirus adalah kelelawar," imbuhnya.
PASAR MAKANAN LAUT JADI WABAH
Wabah virus Dilansir dari South China Morning Post (22/01/2020), Pasar Makanan Laut Huanan adalah pasar yang menjadi sumber wabah virus ini.
Di sana dijual 100 varietas hewan dan unggas hidup, mulai dari rubah hingga serigala, musang bertopeng, kepiting, udang, kura-kura, ular, tikus, landak, burung, dan banyak lagi.
Ada juga hewan hidup seperti katak harimau, ular, landak, dan satwa liar lainnya.
Lebih lanjut, Dominicus mengatakan di China banyak yang langsung makan daging mentah.
Cara makannya pun lebih brutal daripada Thailand.