Berita Banyumas

Warga di Bantaran Sungai Banyumas Diminta Waspada Bencana, Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi

Warga Kabupten Banyumas diminta waspada lantaran hujan deras berpotensi terjadi hingga akhir Agustus.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
CUACA LABIL - Pengendara melintas di Jalanan Jenderal Soedirman Purwokerto yang basah pascahujan, Kamis (28/8/2025) siang. warga Kabupaten Banyumas dan sekitarnya diminta tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang diperkirakan terjadi hingga akhir Agustus. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Warga Kabupten Banyumas, Jawa Tengah, diminta waspada lantaran hujan deras berpotensi terjadi hingga akhir Agustus.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap menyebutkan, cuaca di Banyumas dan sekitarnya masih labil meski seharusnya telah memasuki puncak musim kemarau.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan hal ini terjadi karena kondisi atmosfer global belum stabil.

"Kondisi cuaca ini dipengaruhi beberapa faktor global, seperti masih aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada di fase 4, tepatnya di atas Samudra Hindia."

"Selain itu, indeks Dipole Mode (DMI) juga tercatat berada pada angka negatif 1,2."

"Keduanya berkontribusi terhadap terbentuknya awan-awan hujan di wilayah selatan Jawa, termasuk Banyumas," ujar Teguh, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Sembilan Tahun Pacaran Akhirnya Kandas, Warga Kembaran Banyumas Siap Gugat Mantan Pacar Rp1 Miliar

Ia menjelaskan, arah angin dominan masih berasal dari timur, dengan kecepatan maksimum berkisar antara 15 hingga 25 knot. 

Hal ini turut mempengaruhi dinamika atmosfer di wilayah Banyumas dan sekitarnya.

Dari hasil pengamatan selama lima hari terakhir, hujan ringan masih tercatat di sejumlah wilayah Banyumas, meskipun belum terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir. 

Suhu udara pun relatif stabil, dengan kisaran 24–30 derajat Celsius, disertai kelembapan yang tinggi, antara 60 hingga 96 persen.

"Kondisi suhu dan kelembapan seperti ini membuat potensi hujan lokal tetap ada, terutama pada siang hingga sore hari," ujar Teguh.

Baca juga: Harga Beras dan Minyak Goreng Premium di Banyumas Masih Tinggi, Telur Ayam dan Tepung Relatif Stabil

BMKG juga mencatat, saat ini, wilayah Jawa Tengah bagian selatan sedang berada dalam masa transisi menjelang peralihan musim. 

Indikasi awal musim hujan diprakirakan akan mulai terasa pada pertengahan hingga akhir September 2025.

Waspada di Bantaran Sungai

Dengan kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil, BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir bandang, seperti di wilayah dataran tinggi dan bantaran sungai.

"Meski kita masih berada di musim kemarau, bukan berarti hujan tidak bisa terjadi."

"Justru, di masa-masa transisi seperti sekarang, potensi hujan lokal meningkat dan bisa datang secara tiba-tiba," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved