Liputan Khusus MBG di Banyumas
Ahli Gizi Unsoed Sarankan Menu Program MBG Hindari Kadar Gula Tinggi Cegah Obesitas
Menu MBG yang terkadang berisi roti atau makanan kemasan dengan kadar gula tinggi bisa menambah risiko obesitas
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rustam Aji
Erna juga menyoroti keluhan makanan yang basi.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena makanan dimasak dalam skala besar dan waktu masaknya cukup dini, yakni pukul 02.00 sampai 03.00 dini hari, lalu dikonsumsi sekira pukul 09.00 sampai 12.00 WIB beberapa jam kemudian.
Meski demikian, ia menekankan rasa makanan bersifat subjektif dan menu yang disusun sudah diawasi ahli gizi.
Ia juga menyebutkan perlunya evaluasi terhadap indikator status gizi anak secara berkala.
"Untuk melihat hasilnya, status gizi bisa dievaluasi setelah enam bulan hingga satu tahun, dengan syarat anak rutin mengonsumsi MBG. Dinas Kesehatan perlu aktif mengevaluasi melalui indikator IMT (Indeks Massa Tubuh) per umur," jelasnya.
Baca juga: Banyak Dikritik karena Rasa Makanan Hambar, hingga Siswa Tak Selera Makan
Di sisi lain, pelaksanaan program MBG di Banyumas terus meluas.
Pelaksana teknis program ini adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh kecamatan.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, target kedepan akan ada 152 SPPG.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono mengatakan saat ini sudah ada 25 SPPG.
"Saat ini sudah 25 informasinya minggu ini akan tambah lagi 7, dari target 152 SPPG," katanya.
Data sementara kurang lebihnya sudah ada sebanyak 52.527 siswa dari 249 satuan pendidikan telah menjadi penerima manfaat MBG.
Program ini menyasar siswa dari jenjang PAUD hingga SLTA.
Rinciannya, sebanyak 22.625 siswa tingkat SD/MI, 18.675 siswa SMP/MTs, 8.889 siswa SMA/MA/SMK, dan 2.338 siswa PAUD menerima layanan makanan bergizi ini.
Masing-masing SPPG dirancang untuk melayani hingga 3.500 siswa per hari.
Menurut Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Muhammad Robbani, jumlah penerima manfaat akan terus bertambah seiring dengan kesiapan unit pelaksana.
"Kami harap program ini bisa menjangkau lebih banyak siswa lagi ke depannya," ujarnya.
Pelaksanaan layanan sejauh ini dinilai berjalan relatif lancar, meski masih ada catatan di lapangan terkait kualitas makanan dan ketersediaan dapur yang masih belum merata. (jti)
Kasus Roti Jamuran di SMAN 2 Purwokerto, hingga Kotak Makan Bau Sabun Jadi Catatan Buruk Program MBG |
![]() |
---|
FX Hadi Rudyatmo Gantikan Bambang Pacul Pimpin PDIP Jateng |
![]() |
---|
Banyak Dikritik karena Rasa Makanan Hambar, hingga Siswa Tak Selera Makan |
![]() |
---|
Mantap! Timnas Sepakbola Putri Indonesia U16 Menang Telak 6-0 atas Timor Leste |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.