Berita Banyumas

Terapi Sel Punca Harapan bagi Pasien Stroke, Dokter Spesialis Syaraf Banyumas: untuk Regenerasi Otak

Ketua Perdosni Banyumas dr Untung Gunarto mengungkap harapan baru bagi penderita stroke untuk regenerasi otak lewat terapi sel punca.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOKPRI DR UNTUNG
SEL PUNCA - Ketua Perdosni Banyumas dr Untung Gunarto. Untung mengungkap terapi sel punca pada pasien stroke terbukti aman dan mampu memperbaiki kondisi kecacatan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Terapi sel punca menjadi harapan baru bagi pasien stroke untuk memulihkan fungsi tubuh dan mengurangi kecacatan. 

Sel punca atau stem cell adalah sel induk yang memiliki kemampuan berkembang menjadi berbagai jenis sel sehat.

Sel punca kini dikembangkan sebagai bagian dari terapi regenerasi otak.

"Pemberian sel punca atau sekretom diharapkan mampu meningkatkan potensi perbaikan sel otak dan mengurangi peradangan sehingga dapat mengurangi kecacatan," jelas Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) Cabang Banyumas, dr Untung Gunarto SpN Subsp NIOO(K), MM kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (12/8/2025). 

Baca juga: Hergus, Tunanetra Banyumas Terima Penghargaan 55 Kali Donor Darah: Ibadah Menyelamatkan Sesama

Untung yang juga Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini menjelaskan, stroke adalah penyakit pada sistem saraf yang disebabkan gangguan aliran darah ke otak. 

Gangguan tersebut dapat dipicu pecahnya pembuluh darah (stroke perdarahan atau hemoragik) atau tersumbatnya pembuluh darah (stroke sumbatan atau iskemik). 

Akibatnya, sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga mengalami kerusakan atau kematian sel. 

Kondisi ini memunculkan gejala, di antaranya penurunan kesadaran, kelumpuhan, kesulitan bicara, maupun gangguan ingatan.

Di seluruh dunia, lebih dari 101 juta orang pernah mengalami serangan stroke dan 60 persen di antaranya hidup dengan kecacatan. 

Stroke menjadi penyebab utama kecacatan global yang tidak hanya menurunkan produktivitas pasien, tetapi juga membebani pembiayaan keluarga dan negara.

Di Indonesia, setiap tahunnya, sekitar 2-3 orang dari setiap 1.000 penduduk mengalami stroke, dengan 15 persen di antaranya meninggal dunia dan 65 persen lain hidup dengan kecacatan. 

Stroke juga menjadi salah satu beban pembiayaan terbesar bagi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sel punca yang merupakan sekumpulan sel yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel, dapat juga berkembang menjadi sel otak dan sel jantung. 

Dalam dunia medis terkini, kata Untung, sel punca digunakan sebagai terapi regenerasi pada berbagai penyakit dengan memanfaatkan kemampuannya berubah menjadi sel dewasa sehat untuk menggantikan sel yang sakit. 

Selain itu, sel punca juga memproduksi protein yang dikenal sebagai sekretom, yang berperan dalam memperbaiki sel-sel yang rusak.

Untung mengatakan, penelitian untuk menguji efektivitas sel punca pada pemulihan pasien stroke telah dan masih terus dilakukan.

Studi pada 2019 menunjukkan, pemberian sel punca pada pasien stroke, enam bulan setelah serangan, terbukti aman dan mampu memperbaiki kondisi kecacatan. 

"Sehingga, pasien dapat beraktivitas lebih mandiri setahun kemudian," katanya.

Baca juga: Soal Royalti Lagu, PHRI Banyumas Minta Penerapan Ditunda. Pakar Hukum: UU Hak Cipta Perlu Direvisi

Di Indonesia, imbuh Untung, penggunaan sel punca diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca dan atau Sel. 

Pengembangan pelayanan terapi stroke dengan sel punca dan sekretom, saat ini, masih dalam tahap penelitian berbasis pelayanan.

"Artinya, sudah dapat diberikan kepada pasien dalam kondisi khusus."

"Pengembangan pelayanan terapi sel punca dan sekretom pada stroke merupakan sebuah harapan baru bagi pasien."

"Penelitian berbasis pelayanan telah menunjukkan faktor keamanannya cukup terjamin, meski manfaatnya dalam perbaikan kecacatan masih perlu diamati lebih lanjut," ujar Untung.

Untung berharap, dalam waktu dekat, terapi sel punca dan sekretom dapat menjadi layanan medis yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (*) 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved