Tanah Gerak Ancam Prumasan Wonosobo, Gedung PAUD dan TK Nyaris Ambruk

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Gedung PAUD dan TK di Dusun Prumasan, Desa Kalibening, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, nyaris ambruk lantaran tanah gerak.

Saat ini, bangunan gedung miring ke belakang.

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo Sumekto Hendro Kustanto mengatakan, tak hanya struktur bangunan yang miring tetapi juga terjadi retakan pada dinding.

Menurut Sumekto, gedung juga tak lagi aman digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena rangka, atap, serta plafon rusak.

Baca juga: Penderita TBC dan Stunting di Wonosobo Terdeteksi saat Peninjauan Speling dan CKG

Sekolah tersebut menampung 20 siswa.

"Kegiatan belajar mengajar belum dipindahkan. Dalam waktu dekat, akan diupayakan perbaikan oleh BPBD dengan pemerintah desa," kata Sumekto saat dihubungi, Selasa (5/8/2025).

Pergerakan Tanah Masih Berlangsung

Data BPBD Wonosobo yang diperoleh dari Kepala Desa Kalibening Mugiyono, pergerakan tanah di wilayah tersebut terjadi sejak lama.

Kondisi ini mengakibatkan bangunan PAUD dan TK miring.

Namun, seiring waktu, kerusakan semakin parah.

Menurut Mugiyono, Dusun Prumasan masuk zona rawan pergerakan tanah.

Temuan ini juga diperkuat data dari Badan Geologi-PVMBG.

Hasil pemetaan wilayah yang dilakukan beberapa tahun lalu terungkap, kawasan tersebut memiliki potensi pergeseran tanah yang terus berlangsung meskipun dalam skala kecil.

Menanggapi kondisi tersebut, BPBD Wonosobo mengimbau pemerintah desa melakukan pemantauan dan pelaporan secara berkala terhadap perkembangan kondisi bangunan dan tanah di sekitarnya.

Baca juga: Geger Penemuan Janin di Pinggir Jalan Desa Mangunrejo Wonosobo

Dalam waktu dekat, BPBD Wonosobo melakukan penanganan darurat berupa perawatan atau renovasi terbatas.

Hal tersebut sebagai langkah cepat agar gedung dapat digunakan dengan aman untuk kegiatan belajar.

"Kerusakan pada bangunan ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama."

"Akan kami upayakan langkah kolaboratif agar gedung bisa segera diperbaiki secara struktural, setidaknya untuk meminimalkan risiko pada anak-anak," imbuh Sumekto.

Sumekto menambahkan, kegiatan pemetaan wilayah rawan bencana dilakukan di seluruh wilayah di Kabupaten Wonosobo.

"Di wilayah Wonosobo, multi ancaman ya, berisiko tanah longsor, puting beliung, banjir, hingga kebakaran hutan dan lahan," katanya. (*)