Berita Brebes

Bahaya Mengintai di Pantai Randusanga: Ombak Ganas, Anak-anak Bermain Tanpa Pengawas, Bikin Was-was

Kondisi Pantai Randusanga Brebes saat puncak libur sekolah mengkhawatirkan. Banyak anak main di ombak tinggi tanpa pengawasan petugas rescue.

TRIBUNNEWS
BERMAIN PASIR - Sejumlah anak-anak menikmati bermain pasir ditengah ombak yang tinggi di pantai randusanga Brebes, pada Minggu (13/7/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Pemandangan yang sangat mengkhawatirkan tersaji di Pantai Randusanga Indah (Parin), Brebes, pada puncak libur sekolah, Minggu (13/7/2025).

Di tengah deburan ombak yang tinggi dan kencang, puluhan anak-anak tampak asyik bermain air tanpa adanya pengawasan petugas penyelamat (rescue) maupun ketersediaan alat keselamatan seperti pelampung.

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, ombak yang kuat bahkan sesekali melimpas hingga jauh melebihi bibir pantai.

Baca juga: Abrasi 2,2 Meter Pertahun Ancam Pesisir Utara Jawa Tengah, Warga Hijaukan Pantai Roban Batang

Kondisi ini tampaknya tidak menyurutkan niat para wisatawan cilik untuk bermain di air.

"Ombaknya kencang tapi saya senang om bisa bermain air sama keluarga," ujar Putri (14), seorang pelajar asal Kecamatan Songgom.

Sikap santai juga ditunjukkan wisatawan lain, Aris, yang datang bersama anak dan cucunya.

"Ombaknya memang kencang tapi ya sudah biasa sih," katanya.

Namun, rasa 'sudah biasa' dari pengunjung ini sangat kontras dengan minimnya sistem keamanan di pantai milik pemerintah daerah tersebut.

Di sepanjang bibir pantai, tidak terlihat satu pun pelampung atau alat bantu keselamatan yang disiagakan jika sewaktu-waktu ada pengunjung yang terseret ombak.

Perwakilan pengelola pantai, Isron Miyarto, mengakui adanya keterbatasan personel yang menjadi penyebab minimnya pengawasan.

Ia mengungkapkan, hanya ada empat orang petugas yang berjaga untuk seluruh area, mulai dari loket masuk hingga bibir pantai.

"Itu yang dua (petugas) baru masuk untuk melihat situasi pengunjung yang berenang. Nanti 1 atau 2 jam baru balik lagi," ungkapnya, mengindikasikan bahwa patroli di area pantai tidak dilakukan secara terus-menerus.

Dengan jumlah pengunjung yang mencapai 400 orang di hari puncak liburan dan kondisi ombak yang tidak bisa diprediksi, minimnya kehadiran petugas dan nihilnya alat keselamatan di Pantai Randusanga menjadi alarm serius bagi keselamatan para wisatawan.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved