Berita Jateng
Heboh Warga Sekampung Jekulo Kudus Umrah Bareng ke Tanah Suci, Sekaya Apa Desanya?
Keberangkatan mereka berlangsung cukup haru. Sejumlah keluarga turut serta mengantar kepergian ratusan warga Dukuh Bareng Cempling
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Impian untuk beribadah ke Tanah Suci Makkah dan Madinah menjadi impian sejumlah umat Islam. Impian ini rupanya bisa terwujud secara bersamaan bagi ratusan warga Dukuh Bareng Cempling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Mereka berangkat umrah bersama setelah sebelumnya menabung selama tiga tahun.
Terhitung ada 117 warga Dukuh Bareng Cempling yang berangkat umrah secara bersamaan. Mereka berangkat pada 2 Juli 2025 dini hari. Keberangkatan mereka berlangsung cukup haru. Sejumlah keluarga turut serta mengantar kepergian ratusan warga Dukuh Bareng Cempling untuk bertolak ke Tanah Suci.
“Ini yang berangkat satu dukuh. Total ada 117 jemaah. Kami berangkat bersama karena memiliki motivasi yang sama,” kata Koordinator Jemaah Umrah Ahmad Rif’an.
Kekompakan warga ini berangkat dari adanya pembangunan Masjid Baitul Mukminin di desa tersebut. Saat itu warga bahu membahu untuk mengumpulkan dana demi merenovasi masjid. Dari sinilah kemudian terkumpul dana sebesar miliaran rupiah. Dana tersebut pun digunakan untuk membangun masjid yang megah.
Kekompakan yang tersisa setelah proses pembangunan masjid akhirnya dirawat dengan membentuk komunitas tour religi. Komunitas ini semula memiliki kegiatan rutin ziarah ke makam para wali dengan mengendarai sepeda motor. Selain itu, komunitas ini juga memiliki rutinitas sowan kepada para kiai.
Setelah dirasa hampir seluruh makam wali di Jawa Tengah sudah diziarahi, mereka kemudian sepakat untuk ziarah ke makam Nabi Muhammad di Madinah. Tentu motif ziarah ke makam junjungan mereka itu sekaligus menjalankan ibadah umrah.
Baca juga: Desain Mega Proyek Tanggul Laut Terhubung Tol Semarang - Demak, Jadi Tol Terindah?
“Setelah dirasa semua makam wali di Jawa Tengah sudah diziarahi, akhirnya kami inisiasi untuk ziarah ke makam Rasulullah sana dan ternyata disepakati,” kata Rif’an yang juga sebagai koordinator komunitas tour religi.
Untuk memenuhi keinginan mereka dalam menjalankan ibadah umrah tentu memakan biaya yang tidak sedikit. Alhasil, mereka sepakat untuk menabung. Dan tabungan yang terkumpul selama tiga tahun tersebut akhirnya bisa digunakan untuk berangkat umrah oleh 117 orang.
“Para anggota menabung, ada yang menyicil dan dikumpulkan ke pengurus,” kata Rif’an.
Umrah serentak yang diikuti oleh ratusan warga Desa Hadipolo tersebut dinilai sebagai momentum yang sangat berarti. Mereka berharap kelancaran selama menjalankan ibadah di Tanah Suci dan ziarah ke Makam Nabi Muhammad.
“Kami berharap kembali dengan penuh kebaikan dan keberkahan,” kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.