Berita Banyumas

KAI Daop 5 Ajak Warga Jadi Intel di Pinggir Rel, Bantu Cegah Aksi Pelemparan Batu ke Kereta

KAI Daop 5 Purwokerto mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keselamatan KA. Warga diimbau untuk melapor jika melihat aksi pelemparan batu.

ISTIMEWA/DOK HUMAS KAI DAOP 4 SEMARANG
Ilustrasi pelemparan batu ke arah kereta api yang melintas. KAI Daop 5 Purwokerto mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keselamatan KA. Warga diimbau untuk melapor jika melihat aksi pelemparan batu di jalur rel. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Menjaga keselamatan perjalanan kereta api bukan hanya tugas petugas.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 5 Purwokerto kini secara terbuka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi 'mata dan telinga' di sepanjang jalur rel dan berani melaporkan jika melihat aksi pelemparan batu atau aktivitas berbahaya lainnya.

Humas KAI Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, menegaskan bahwa peran serta warga adalah kunci untuk menekan insiden yang membahayakan nyawa penumpang dan awak kereta ini.

Baca juga: WASPADA! KAI Daop 5 Rilis Daftar Jalur Rawan Pelemparan Batu, KA Serayu Jadi Korban Terbaru

"Kami menyadari bahwa keselamatan perjalanan bukan hanya tanggung jawab KAI semata, melainkan perlu kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat di sekitar jalur rel," ujar Krisbiyantoro, Selasa (8/7/2025).

Ajakan ini sangat beralasan.

Aksi pelemparan batu masih kerap terjadi di wilayah Daop 5.

Sepanjang tahun 2025 saja, tercatat sedikitnya lima kejadian, dengan yang terbaru menimpa KA Serayu pada 28 Juni lalu.

Oleh karena itu, KAI meminta masyarakat untuk mengambil dua peran aktif.

Pertama, proaktif memberikan edukasi kepada anak-anak dan remaja di lingkungannya mengenai bahaya tindakan tersebut.

Kedua, tidak ragu untuk bertindak.

"Kami mengajak semua pihak untuk menjaga keselamatan bersama. Jika melihat tindakan pelemparan batu atau aktivitas mencurigakan di sekitar jalur rel, segera laporkan ke petugas atau saluran resmi KAI," tegasnya.

Upaya dari KAI seperti patroli rutin dan sosialisasi ke sekolah-sekolah diakui tidak akan berhasil maksimal tanpa adanya dukungan dan kesadaran bersama dari masyarakat.

"Kereta api adalah milik kita bersama. Mari kita jaga, kita rawat, dan kita hormati, demi keselamatan semua yang ada di dalamnya," tutup Krisbiyantoro.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved