Berita Cilacap

Dirjen PAS Cek Progres Pembangunan BLK dan Program Ketahanan Pangan di Lapas Nusakambangan

Brigjen Pol. Drs. Mashudi menilai bahwa progres pembangunan BLK di Nusakambangan mengalami peningkatan yang signifikan

Penulis: Rizal Muhlisin | Editor: Rustam Aji
tribunbanyumas.com/rizal muhlisin
TINJAU BLK - Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Brigjen Pol. Drs. Mashudi, meninjau progres pembangunan Program Balai Latihan Kerja (BLK) serta program ketahanan pangan di lembaga pemasyarakatan Nusakambangan, Kamis (3/7/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, Cilacap - Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Brigjen Pol. Drs. Mashudi, mengecek progres pembangunan Program Balai Latihan Kerja (BLK) serta program ketahanan pangan di lembaga pemasyarakatan Nusakambangan, Kamis (3/7/2025).

Brigjen Pol. Drs. Mashudi didampingi oleh sejumlah pejabat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan serta jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal  Pemasyarakatan Jawa Tengah.

Brigjen Pol. Drs. Mashudi menilai bahwa progres pembangunan BLK di Nusakambangan mengalami peningkatan yang signifikan dibanding saat pertama kali dilaunching Februari lalu.

"Saya lihat perkembangan yang saya tinjau, kurang lebih sudah mengalami peningkatan yang luar biasa" ujarnya kepada wartawan.

Meski begitu, dirinya menekankan adanya percepatan pembangunan, sehingga pada awal Agustus bisa dilakukan launching bersama KUPT seluruh Indonesia.

"Namun ada yang perlu dipercepat di dalam kegiatan ini supaya nantinya, nanti pada minggu pertama pada bulan Agustus kita akan launching bersama dengan seluruh wilayah atau Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) seluruh Indonesia", tegasnya.

Baca juga: Buka Peluang Kerja Sama, Pemkab Wonosobo Fasilitasi Koperasi Merah Putih Bangun Kemitraan Bisnis

Menurutnya, pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) ditujukan untuk membekali warga binaan pemasyarakatan dengan keterampilan kerja, sehingga mereka lebih siap kembali ke masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman.

"Bagaimana warga binaan ini betul-betul dilatih, dididik, supaya nantinya kedepan, satu tahun setengah, dua tahun kedepan bisa kembali di masyarakat dan diterima di masyarakat," tandasnya.

Sementara itu, Kasubdit kerjasama dan ketua tim Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Apriyanti mengatakan, saat ini warga binaan di Nusakambangan yang terlibat ketahanan pangan ada 247 orang.

Di sisi lain, salah satu warga binaan bernama Teguh (Tegal) yang bertanggungjawab dalam perawatan ayam petelur mengaku senang melakukan tugasnya.

"Itung-itung bisa buat sangu entar diluar kan, buat bekel gitu lah biar ada keterampilan aja." ujarnya.

Warga binaan lainnya, Ambar, yang bertugas membuat pupuk organik berharap bisa memanfaatkan keterampilan yang ia dapatkan dari pelatihan di LAPAS setelah bebas nanti.

"Buat pengalaman di rumah buka usaha sendiri setelah keluar". Ujarnya saat diwawancarai. (rmn)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved