Berita Semarang

Minta Tolong Ambil Rapornya dan Adik, Alasan Pelajar Ini Bikin Hati Petugas Damkar Semarang Gak Kuat

DM permintaan tolong dari pelajar ini membuat hati petugas Damkar Kota Semarang terenyuh. Mereka pun mengiayakan meski bukan kebakaran.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/ISTIMEWA
AMBIL RAPOR - Petugas Damkar Kota Semarang mendatangi sekolah untuk mengambilkan rapor siswa yatim yang meminta bantuan, Jumat (20/6/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pesan lewat direct message (DM) media sosial yang dikirim seorang pelajar membuat Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang terenyuh. 

Pasalnya, bukan laporan kebakaran yang diterima tetapi permintaan tolong mengambil rapor.

Setelah mendengar penjelasan siswa tersebut, petugas Damkar Kota Semarang pun menyanggupi.

"Iya, ini tadi mengambilkan rapor milik Noval, siswa SMA Negeri 15."

"Sekalian, lanjut ambil rapor adiknya, namanya Alvian, di SD N Sambiroto 1," ujar Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan, Jumat (20/6/2025). 

Baca juga: Gagal Tagih Utang, Warga Semarang Bikin Laporan Palsu ke Tim Damkar untuk Satroni Pemilik Utang

Ade Bhakti mengungkap cerita haru dibalik permintaan tolong pelajar tersebut.

"Awal bulan ini, dia DM, 'Pak Damkar, bisa bantuin ambil rapor saya enggak ya, Pak?'," kata Ade Bhakti membacakan DM yang diterima. 

Ade Bhakti kemudian menanyakan alasan Noval meminta tolong petugas Damkar yang mengambil rapor.

Ternyata, ayah mereka telah meninggal dunia di akhir tahun 2023.

Sedangkan sang ibu, memiliki kondisi gangguan neurologis yang membuat tidak memungkinkan dia bertemu banyak orang.

"Tahun lalu, (rapor mereka) diambilin tantenya. Nah, tantenya ini kena stroke."

"Dia DM saya, mungkin awalnya nanya aja atau mungkin lihat berita yang viral dulu, diambilin rapor, atau intinya pengin minta tolong Damkar lah."

"Ya sudah, langsung hati ini enggak kuat."

"Terus, ya sudah, saya bilang, 'Ya sudah, nanti ya H-1 saya diingatin'."

'Ini tadi diingatkan, saya dapat antrean nomor 30."

"Terus, habis itu ke SD adiknya karena dia tadi cerita, nanti punyanya adik juga mau diambilin."

"Terus lah kenapa enggak sekalian ya? Kita ambil sekalian saja," katanya.

Proses pengambilan rapor ini menjadi momen haru bagi Noval dan Alvian.

Noval merupakan siswa yang duduk di kelas 10 dan sedang beranjak naik ke kelas 11.

Sedangkan Alvian, kelas 2 SD.

Seusai pengambilan rapor, petugas Damkar Kota Semarang mengajak Noval dan Alvian naik ke mobil rescue Damkar.

Ada kelegaan tersendiri saat mereka tersenyum bisa mendapatkan dokumen penting dengan bantuan yang tak terduga.

"Pas ambil rapor tadi dia cerita sambil mau nangis gitu. Ya terus ngobrol kehidupannya gimana dan lain sebagainya."

"Ya, dia senang aja, adiknya apa lagi. Tadi juga tak ajak naik mobil Damkar, senang."

"Itu sih, jadi lebih ya terharu sampai berkaca-kaca gitu," terangnya.

Permintaan Bantuan di Luar Kebakaran Meningkat

Menurut Ade, belakangan ini, permintaan bantuan di luar pemadaman kebakaran meningkat.

"Ya, baru saja kemarin sore ada yang ngelepas cincin di alat kelamin."

"Kalau yang ambil rapor, baru ini. Sempat ada kejadian di Ungaran dulu, ada anak SD iseng aja tapi gak sampai diambilkan," ingatnya.

Baca juga: Kasus Kebakaran Berkurang, Petugas Damkar Pekalongan Tangani Bahaya Hewan Hingga Curhat Putus Cinta

Selain ambil rapor, ia juga mengaku sempat menerima laporan motor tercebur di got saat malam hari.

"Terus, ada juga kunci ketinggalan, karyawan minimarket terkunci di dalam minimarket."

"Gitu-gitulah. Pokoknya, intinya, yang ada urusan sama kemanusiaan saja sih," sebutnya.

Ade memastikan, selama berkaitan dengan kemanusiaan, pihaknya tidak aka menolak permintaan bantuan dari warga.

"Tapi, tetap ada batasannya sih. Misalkan, suruh nagih utang, kan ya enggak bisa kan? Ya gitu-gitu ya."

"Tapi, sempat kemarin kena prank. Jadi ada yang laporan ada ular gitu, ternyata yang bersangkutan enggak laporan. Namanya dicatut sama orang lain karena ada urusan utang-piutang."

"Jadi, si orang itu mengancam kalau utangnya enggak dibayar, mau dipanggilkan Damkar. Itu kan enggak bisa," kata Ade Bhakti. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved