Berita Pekalongan
Kasus Kebakaran Berkurang, Petugas Damkar Pekalongan Tangani Bahaya Hewan Hingga Curhat Putus Cinta
Petugas Damkar Kota Pekalongan melakukan peran melampaui tugas mereka. Selain memadamkan api, mereka juga menolong warga dari putus cinta.
Penulis: Indra Dwi Purmomo | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - Petugas pemadam kebakaran (Damkar) di Kota Pekalongan melakukan peran melampaui tugas mereka.
Selain berjibaku memadamkan api, Damkar Kota Pekalongan juga menyelamatkan warga dari ancaman hewan berbahaya, hingga membantu warga yang patah hati.
Mereka membuktikan hadir sebagai garda terdepan dalam berbagai situasi darurat, baik fisik maupun emosional.
Baca juga: Tyson, Sapi Peternak Pekalongan Terpilih Jadi Hewan Kurban Presiden. Diklaim Terberat di Jateng
Kepala Satpol P3KP Kota Pekalongan, Sriyana menyampaikan, jumlah kasus kebakaran di Kota Batik ini terus menurun berkat edukasi dan pengawasan yang rutin dilakukan.
"Tahun 2023, kami mencatat 101 kasus kebakaran, berkurang menjadi 56 pada tahun 2024, dan hingga Mei 2025 baru ada 9 kasus," jelas Sriyana, seusai sosialisasi pencegahan kebakaran kepada kader PKK se-Kota Pekalongan, di aula kantor PKK setempat, Sabtu (31/5/2025).
Sriyana menceritakan bahwa ada petugas pemadam kebakaran sering diminta bantuan dalam kasus yang tidak biasa, termasuk permintaan dari warga yang mengalami putus cinta.
"Ada yang menelepon hanya karena ingin curhat soal patah hati dan kami tetap layani. Karena bisa jadi, mereka memang butuh dukungan emosional saat itu," imbuhnya.
Hal ini menunjukkan bahwa peran pemadam kebakaran di Pekalongan bukan sekadar soal air dan api, tetapi juga soal empati.
"Kami tidak hanya hadir saat api membakar bangunan tapi juga ketika hati warga sedang terbakar perasaan," tambahnya.
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal awal dalam merespons situasi darurat di lingkungan sekitar.
"Kami ingin ibu-ibu menjadi garda pertama yang tanggap saat terjadi kebakaran di rumah atau lingkungan sehingga dapat meminimalkan risiko sebelum bantuan datang," ujarnya.
Baca juga: Awas Banyak Pita Kejut di Jalan Sragi Pekalongan, Kejutan untuk Pebalap Liar
Pelatihan ini tak hanya fokus pada teori, tapi juga praktik pemadaman awal menggunakan alat sederhana.
Peserta diperkenalkan dengan penyebab umum kebakaran rumah tangga serta cara penanganan awal, seperti akibat korsleting listrik atau kebocoran gas.
"Materi juga mencakup penanganan evakuasi hewan liar, seperti ular dan tawon yang kerap masuk ke permukiman warga," imbuhnya.
Inggit berharap, pelatihan ini membentuk lebih banyak sosok perempuan tangguh yang siap menghadapi beragam situasi darurat dengan tenang dan sigap. (*)
TPA Degayu Pekalongan Tutup Per 5 Desember 2025, Warga Diminta Pilah Sampah Sejak dari Rumah |
![]() |
---|
Kisah Pilu Rafa, Bocah Meninggal Digigit Ular Weling, di Mata Kepala SDN 1 Bukur Pekalongan |
![]() |
---|
Bocah Korban Gigitan Ular di Bojong Pekalongan Meninggal Dunia, Sebulan Dirawat di ICU |
![]() |
---|
Usai Bertengkar dengan Tunangan, Pekerja Kecamatan Bojong Ditemukan Gantung Diri |
![]() |
---|
Layanan RSUD Pekalongan Bakal Terpantau, CCTV Terkoneksi Langsung ke Ruang Bupati Fadia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.