Teknik Mudah Mengenali Uang Palsu Lewat Metode 3D, Perhatian Bagian-bagian Ini Pada Uang Kertas

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Christoveny mengungkap cara mengenali uang palsu.

Hal ini disampaikan Christoveny setelah muncul kasus penipuan modus penggandaan uang menggunakan uang palsu yang terjadi di Cilacap.

Dalam kasus tersebut, Polresta Cilacap menangkap pria berinisial EP (53) alias Gus Egy atau Gus Zidan, warga Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Polisi juga mengamankan uang palsu pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu senilai Rp3 miliar.

Baca juga: Gus Egy Ditangkap Polisi Cilacap, Mengaku Bisa Gandakan Uang Ternyata Beri Uang Palsu Rp280 Juta

Christoveny mengatakan, uang palsu dalam kasus ini memiliki warna lebih pudar dibanding uang asli.

"Apabila dilihat, warnanya lebih pudar dibandingkan uang asli. Tidak ada perubahan warna pada bidang perisai (color shifting)," ujar Christoveny dalam konferensi pers di Mapolresta Cilacap, Senin (16/6/2025).

Uang palsu tersebut juga tidak memiliki fitur keamanan standar rupiah.

Teknik 3D

Secara umum, Christoveny mengatakan, uang palsu dapat dikenali lewat 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.

Dalam metode dilihat, warga bisa meneliti soal ketajaman warna, gambar utama, almbang negara, angka nominal, dan fitur keamanan lain yang kasatmata.

Ada juga benang pengaman yang ditanam di dalam kertas dan terlihat jelas saat diterawang.

Begitu pula gambar tersembunyi berupa angka nominal atau logo BI.

Kemudian dalam teknik diraba, beberapa bagian pada uang asli terasa kasar, semisal pada gambar utama, lambang negara, angka nominal, juga tulisan BANK INDONESIA.

Hal ini karena penggunakan teknik cetak intaglio.

Kemudian, ada blind code atau kode bagi tuna netra. 

Baca juga: Cek! BPJS Kesehatan Nonaktifkan Status 132.541 Peserta JKN BPI di Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap

Sementara, pada teknik ketiga, teknik diterawang, uang asli memiliki watermark atau tanda air dan recto verso atau gambar saling isi.