Berita Banyumas

Pemkab Banyumas Berencana Tambah 12 TPST Baru, Target Tangani Sampah 700 Ton per Hari

Pemkab Banyumas berencana menambah TPST untuk mengatasi sampah. Saat ini, produksi sampah di Banyumas mencapai 700 ton per hari.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
PENGOLAHAN SAMPAH - Petugas Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di TPA BLE Kaliori, Banyumas, memilah sampah, Kamis (12/6/2025). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas akan segera membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kecamatan yang belum memiliki layanan pengelolaan sampah. 

Namun, produksi RDF di Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan (TPA BLE) mengalami penurunan.

"Dulu, bisa produksi 70–80 ton per hari."

"Tapi, karena kerusakan alat, sekarang hanya 30 ton per hari," ungkap Sugiri.

Baca juga: Tangis Haru Warnai Pembebasan Dua Tahanan Kasus Penganiayaan di Rutan Banyumas

Pihak DLH kini tengah berupaya memperbaiki dan mengganti mesin agar produksi RDF bisa kembali maksimal.

Hal ini penting untuk mengurangi tumpukan bahan baku RDF yang saat ini masih mengantre di TPA BLE dan TPST.

Sugiri menjelaskan, harga RDF dipengaruhi kadar air dalam bahan.

Apabila kadar air di bawah 22 persen, RDF bisa dijual hingga Rp440.000 per ton.

Namun jika di atas 22 persen, harga bisa turun hingga Rp228.000 per ton.

Saat ini, RDF dari Banyumas dimanfaatkan oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap.

Rencananya, Pabrik Semen Bima di Banyumas juga akan menggunakan RDF mulai September 2025.

6 Tahun Tanpa TPA Landfill

Sugiri menegaskan, meski pengelolaan sampah di Banyumas belum sempurna, pemkab berani mengambil langkah berbeda dengan tidak menggunakan sistem TPA landfill.

"Sudah hampir enam tahun Banyumas tidak pakai landfill, dan terbukti bisa."

"Tapi, memang masih banyak yang harus disempurnakan," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved