Berita Demak

Pasokan Material Tol Semarang-Demak Tersendat, Sopir Pengangkut Alami Pungli Masuk Lokasi Proyek

Sopir truk pengangkut material proyek Tol Semarang–Demak mengalami pungutan liar dari oknum di sekitar lokasi proyek.

Penulis: faisal affan | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/PT PP Tol Semarang-Demak
BELUM RAMPUNG - Foto udara Tol Semarang-Demak Seksi II atau ruas Sayung-Demak. Pembangunan Tol Semarang-Demak terkendala pungli yang dialami sopir pembawa material. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK – Sopir truk pengangkut material proyek Tol Semarang–Demak mengalami pungutan liar dari oknum di sekitar lokasi proyek.

Mereka diminta membayar Rp8.000-Rp24.000 per truk saat hendak masuk lokasi proyek.

Aksi pungli ini tak hanya dikeluhkan sopir tetapi juga membuat pasokan material terhambat.

Adanya pungli tersebut diungkap Humas CRBC Wika PP, Robby Sumarna.

"Informasi dari para sopir dan pengusaha suplai pasir, mereka mengeluhkan adanya pungutan liar untuk bisa masuk ke area proyek."

"Nilainya bervariasi, antara Rp8.000 hingga Rp24.000, tergantung volume material yang dibawa," ujar Robby saat dikonfirmasi, Minggu (1/6/2025).

Baca juga: Ditarget Rampung 2027, Tol Semarang-Demak Bakal Memperpendek Waktu Tempuh Jadi 10 Menit

Menurut Robby, pemeliharaan jalan dan akses distribusi material sebenarnya sudah termasuk dalam kontrak kerja antara kontraktor dan Kementerian PUPR.

Oleh karena itu, pungutan apa pun di luar mekanisme resmi dinilai merugikan pihak penyedia jasa.

"Praktik pungli ini sudah berlangsung cukup lama, dan terjadi di wilayah Morosari hingga Bedono," ujarnya.

Ia menekankan pentingnya dukungan masyarakat agar proyek dapat berjalan lancar.

Robby juga meminta masyarakat tidak menciptakan hambatan baru yang bisa memperlambat proses pembangunan.

Terintegrasi dengan Proyek Kolam Retensi

Menurut Robby, pembangunan Tol Semarang-Demak terintegrasi dengan tanggul laut serta proyek kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan.

Kolam tersebut dirancang untuk mengendalikan banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir, termasuk Sayung dan Genuk.

Namun, ia mengakui bahwa genangan masih terjadi di wilayah Sayung lantaran sekitar 800 meter tanggul tol belum tersambung.

Baca juga: Aktivis Lingkungan Ungkap Kelemahan Andal Proyek Tol Semarang-Demak: Justru Perparah Amblesan Tanah

Proyek ini ditargetkan rampung sekitar Oktober 2025.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved