Berita Grobogan
Selalu Banjir Saat Hujan, Warga Sukorejo Grobogan Minta Ahmad Luthfi dan Prabowo Bangun Sifon
Banjir besar yang kembali merendam permukiman Desa Sukorejo sejak Jumat (16/5/2025), memaksa ratusan warga untuk mengungsi ke berbagai titik.
Penulis: Fachri Sakti N | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN – Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, mengeluhkan banjir yang seolah telah menjadi rutinitas tahunan yang tak kunjung usai saat hujan datang.
Sejak Jumat (16/5/2025), banjir melanda dan memaksa ratusan warga untuk mengungsi ke berbagai titik.
Menurut Kepala Desa Sukorejo, Sriyono, bencana banjir ini bukan yang pertama, tapi sudah selalu terulang setiap tahun.
Karena itu, ia menyampaikan harapan besar agar pemerintah serius menanggapi persoalan banjir di desanya yang dikepung oleh dua sungai besar—Sungai Renggong dan Sungai Kliteh.
“Saya mohon kepada Bapak Bupati, Gubernur, dan Presiden Prabowo agar bisa membantu Desa Sukorejo. Setiap musim hujan, desa kami pasti kebanjiran,” ujar Sriyono kepada TribunJateng.com, Selasa (20/5/2025).
Sriyono mengungkapkan, hingga Selasa (20/5/2025), tercatat 274 warga harus meninggalkan rumah mereka karena air tak kunjung surut dan telah mencapai kedalaman 1 hingga 2 meter.
Menurut Sriyono, selain curah hujan tinggi, penyebab utama banjir adalah jebolnya tanggul dan kondisi saluran air yang dangkal serta tersumbat sampah, khususnya di Dusun Jati dan Kedokombo.
Karena itu, ia mengusulkan pembangunan sifon dan gorong-gorong sebagai solusi permanen agar air bisa dialirkan langsung ke Sungai Renggong tanpa menggenangi permukiman dan lahan pertanian warga.
"Saya minta tolong kepada Bupati, Gubernur dan Presiden Prabowo untuk membuatkan sifon dan gorong-gorong ke arah Sungai Renggong", harap Sriyono.
"Desa Sukorejo ini dikelilingi Sungai Renggong dan Sungai Kliteh. Kontur tanahnya cekungan dan kalau banjir pasti lama surutnya karena desanya itu lebih rendah dari sungainya," imbuhnya.
Baca juga: Kepala Dinkop UKM Jateng Sebut 8.563 Koperasi Desa Merah Putih Telah Terbentuk di Jawa Tengah
Dua Kali Jebol Sejak 2025
Sriyono menambahkan, tahun 2025 ini sudah dua kali tanggul jebol, dan kejadian terbaru merupakan yang terparah.
Banyak petani gagal tanam, dan warga mengalami kerugian besar.
Terhitung luas sawah yang gagal tanam di Desa Sukorejo mencapai 35 hektare.
"Tahun 2025 ini tanggul jebol sudah dua kali dan kali ini yang terparah, banyak yang terdampak, petani juga gagal tanam," ujarnya.
Kepala Dinkop UKM Jateng Sebut 8.563 Koperasi Desa Merah Putih Telah Terbentuk di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Usai Lebaran, Gelombang Pencari Kerja Bikin Permintaan SKCK Naik Gila-gilaan |
![]() |
---|
Pesona Helena Banyumas Bikin RJP Tak Sadar Dirinya Diperas Plus Dikeroyok 8 Penjahat |
![]() |
---|
Dendam Rebutan Sebungkus Rokok! Pria Karanganyar Babak Belur Disabet Pedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.