Berita Semarang

Sekolah Rakyat di Semarang Dipusatkan di Rowosari Tembalang, Pembangunan Dimulai Akhir 2025

Sekolah Rakyat di Kota Semarang akan dipusatkan di Rowosari, Kecamatan Tembalang. Pemkot Semarang menyiapkan lahan seluas 6,5 hektare.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
SEKOLAH RAKYAT - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang Bambang Pramusinto mengungkap rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Lumpia yang dimulai akhir tahun 2025, Jumat (16/5/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengungkap rencana pembangunan Sekolah Rakyat di wilayah tersebut pada akhir tahun 2025.

Kementerian Sosial (Kemensos) pun telah menyurvei dan menyetujui lokasi pembangunan Sekolah Rakyat yang rencananya dipusatkan di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di lokasi ini, Pemkot Semarang menyiapkan lahan seluas 6,5 hektare. 

Baca juga: 5 Sekolah Rakyat di Jateng Siap Terima Murid Baru Tahun Ini, Termasuk Sentra Baturraden Banyumas

Di lahan ini akan dibangun gedung sekolah untuk jenjang SD hingga SMA, asrama, mini soccer, tempat makan, dan lain-lain. Pembangunan akan dilakukan Kemensos

"(Soal besaran) anggaran, kami tidak tahu secara pasti. Pemkot hanya sharing lahan, pembangunan oleh pusat."

"Kemarin sudah disurvei. Kalau konsolidasi oke, mulai dibangun 2025," kata Bambang, Jumat (16/5/2025). 

Mulai Aktif Tahun Ajaran Baru 2026

Bambang menuturkan, seleksi penerimaan murid baru (SPMB) sekolah rakyat di Semarang rencananya mulai aktif pada 2026. 

Sekolah ini menampung anak-anak kurang mampu namun berprestasi. Ada seleksi masuk Sekolah Rakyat

Sistem sekolah rakyat adalah boarding atau siswa tinggal di asrama. 

Baca juga: Sidang Mbak Ita: Proyek Penunjukkan Langsung Pemkot Semarang Dikondisikan Dikerjakan Anggota Gapensi

Pihaknya menyiapkan 17 rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SD. 

Masing-masing level ada tiga rombel. 

Sementara, jenjang SMP dan SMA, masing-masing ada sembilan rombel. 

Selanjutnya, pengadaan guru akan didiskusikan kembali dengan Kemensos

Pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait hal tersebut. 

"Kami belum sampai ke situ. Terkahir, baru survei lahan. Kalau hasil oke, akan dibangun akhir 2025," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved