Berita Jateng
Preman Berkedok Wartawan Dibekuk Polda Jateng, Peras Pengusaha Hingga Anggota DPR Ratusan Juta
Kelompok preman berkedok wartawan dibekuk Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
Namun, selepas negosiasi, akhirnya korban menyerahkan uang Rp12 juta yang ditransfer ke sebuah nomor rekening.
Sesudah itu, korban memilih melaporkan kasus ini ke Polda Jateng pada Rabu, 30 April 2025.
"Mereka sengaja menargetkan warga ekonomi menengah atas. Jadi, korbannya itu ada dari kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dokter, akademisi, pengusaha, dan masyarakat lain," ujarnya.
Media Tak Terdaftar di Dewan Pers
Polisi tidak mempercayai para tersangka yang berasal dari media Kompas dan Detik.
Oleh karena itu, polisi melakukan penggeledahan hingga menemukan kartu pers dari keempat tersangka yang ternyata berasal dari media Moralitynews, Mata Bidik, dan Siasat Kota.
Ada dua tersangka berasal dari satu media yang sama.
"Kami periksa ke Dewan Pers, ternyata tidak terdaftar. Media mereka tidak jelas," bebernya.
Baca juga: Preman di Kebumen Jangan Macam-macam, Polisi Bersenjata Laras Panjang Patroli Preman di Alun-alun
Hasil pemeriksaan sementara polisi, para tersangka mengaku beraksi sembilan kali sejak tahun 2020.
Mereka melakukan pemerasan di Kota Semarang sebanyak tiga kali, Yogyakarta satu kali, Jakarta dua kali, Malang satu kali, dan Surabaya sebanyak dua kali.
"Jaringan mereka ternyata cukup besar, yakni ada 175 anggota terdiri dari wartawan gadungan yang berasal dari Jakarta, Bekasi, dan Sumatera Utara," paparnya.
Dwi meyakini, kelompok wartawan gadungan ini terorganisasi sehingga masih berupaya membongkar pentolan kelompok tersebut.
"Adapun untuk keempat tersangka ini kami jerat Pasal 368 KUHP dengan ancaman kuruangan penjara 9 tahun penjara," terangnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan, penangkapan terhadap wartawan gadungan tersebut bagian dari operasi pemberantasan premanisme yang berkedok wartawan.
Sebab, aksi mereka mencoreng lembaga media resmi.
"Tentu kasus ini akan dikembangkan untuk membongkar sindikat preman berkedok wartawan," katanya. (*)
Respons Ahmad Luthfi usai Fasilitas Kantor Gubernur Jateng Dirusak dan 3 Mobil Dibakar |
![]() |
---|
Aksi Brutal Massa Bakar Fasilitas DPRD Surakarta, Petugas Kewalahan |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Masyarakat Jateng Tetap Tenang dan Tidak Terpengaruh Provokasi |
![]() |
---|
40 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Brebes Sudah Beroperasi, Sediakan Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik, Jumat 29 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.