Berita Jateng
Kisah Mahasiswa Rela Jadi Buruh untuk Kuliah, Kini Jadi Tersangka Buntut Aksi May Day di Semarang
anaknya juga buruh sekaligus mahasiswa sehingga ingin ikut demo karena hendak menyuarakan isu buruh.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: khoirul muzaki
Dia berharap, anaknya yang kini ditahan di Rutan Kelas 1 Semarang, Jalan Dr Cipto Semarang agar penahanannya bisa ditangguhkan.
Anaknya juga tidak pernah berbuat kejahatan. Selain itu, anaknya juga masih menempuh pendidikan.
“Saya tidak ingin dia putus kuliah karena ikut demo membela ibunya. Saya tidak ingin masa depannya saya hilang,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Koordinator Tim Advokasi May Day Semarang M Safali mengatakan, pengajuan penangguhan penahanan terhadap keenam mahasiswa yang ditahan polisi masih terus dilakukan. Pihaknya kini masih melakukan koordinasi dengan para orangtua korban dan kampus asal para mahasiswa.
“Kami sedang menyiapkan sejumlah langkah selanjutnya untuk upaya hukum ke enam mahasiswa ini,” ucap Safali.
Menurut Safali, langkah terdekat yang dilakukan adalah dengan bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah untuk beraudiensi. Langkah kedua, pihaknya bakal melakukan pengajuan praperadilan untuk menguji keabsahan polisi dalam menangani kasus penangkapan mahasiswa ini.
“Kami juga sedang berupaya membuktikan adanya satu tersangka yang alami gangguan mental atau masuk sebagai difabel tetapi kasusnya terus dilanjutkan sehingga ada dugaan kesalahan penyidik dalam penanganan kasus ini,” ujarnya.
Sementara Tribun telah mengkonfirmasi kasus ini ke Kapolrestabes Semarang Kombes Syahduddi. Namun, upaya konfirmasi Tribun belum direspon. (Iwn)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.