Berita Jateng
Bukan Karimunjawa, Pulau Terluar di Provinsi Jawa Tengah Ini Hanya Dihuni 96 KK
Tim bertolak dari pelabuhan Legon Bajak menggunakan KRI Butana-878 untuk menuju ke pulau Genting yang berjarak sekitar 8,5 mil dari Karimunjawa
Penulis: hermawan Endra | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, GENTING - Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 Karimunjawa melanjutkan misi meningkatkan kesadaran dan penggunaan mata uang rupiah di masyarakat, daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Kali ini mereka menyambangi pulau Genting, Jumat (9/5).
Agar dapat sampai ke salah satu pulau di gugusan Karimunjawa ini, tim ERB harus membutuhkan upaya ekstra. Sebab lokasinya yang cukup terpencil dan sulit dijangkau, jauh dari pusat kota dan fasilitas yang terbatas.
Tim bertolak dari pelabuhan Legon Bajak menggunakan KRI Butana-878 untuk menuju ke pulau Genting yang berjarak sekitar 8,5 mil dari Karimunjawa dengan waktu tempuh 30 menit.
Namun, kapal tidak bisa langsung bersandar di pulau tersebut karena keterbatasan fasilitas. Oleh karena itu, tim ERB 2025 Karimunjawa melanjutkan perjalanan sekitar 1,4 mil menggunakan kapal nelayan untuk menuju ke Pulau Genting.
Dengan menggunakan kapal nelayan, tim ERB dengan dikawal pasukan TNI AL dapat mencapai pulau tersebut dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam kegiatan ini, tim ERB memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan mata uang rupiah dan cara membedakan uang asli dan palsu.
Baca juga: Mbah Darno Petani dari Jepara Bikin Kita Malu, Menabung 15 Tahun Kini Terwujud Bisa Haji
Masyarakat Pulau Genting sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti sosialisasi ini.
Tim ERB juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menukarkan uang yang tidak layak edar dengan uang baru. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan mata uang rupiah yang sah.
Kepala Dusun Genting, Desa Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Mulyadi mengatakan senang tim ERB datang ke Pulau Genting karena kegiatan ini membawa banyak manfaat bagi masyarakat, seperti penukaran uang yang tidak layak edar dengan uang baru dan edukasi tentang penggunaan mata uang rupiah yang sah.
Mulyadi mungkin juga berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa depan untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan mata uang rupiah di masyarakat. Pulau Genting yang memiliki luas 137 hektar saat ini dihuni oleh sekitar 270 jiwa dari 96 KK yang terbagi dalam 2 RT dan satu RW.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.