Mengenang Aktivisi Buruh Marsinah yang Tewas Dibunuh pada Mei 1993

Sejak kecil, Marsinah sudah terbiasa bekerja keras. Ia bahkan selalu membantu neneknya menjual gabah dan jagung sepulang dari sekolah.

Editor: Rustam Aji
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
MARSINAH - Aktivisi buruh perempuan yang menjadi simbol perlawanan buruh selalu dikenang setiap momen May Day. 

Akan tetapi, tuntutan tersebut tak kunjung membuahkan hasil dan mereka melanjutkan aksi yang lebih besar, terhitung mulai 3 Mei 1993.

Dikutip dari Kompas.com (1/7/2023), kala itu, seluruh buruh di PT CPS melakukan aksi mogok kerja.

Hanya kepala bagian dan staf saja yang masuk kerja.

Pada 4 Mei, seluruh karyawan pabrik masuk pagi serentak dengan tujuan melakukan aksi unjuk rasa atas 12 tuntutan, termasuk kenaikan upah, tunjangan Rp 550 per hari meskipun absen.

Hingga keesokan harinya, perundingan masih berlanjut.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Terjebak Kericuhan Tahanan di Lapas Musi Rawas

Namun, siang harinya, 13 buruh ditangkap Koramil karena dianggap sebagai provokator dari unjuk rasa tersebut.

Mereka kemudian dipaksa mengundurkan diri dari PT CPS lantaran dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan lain bekerja.

Pada siang hari 5 Mei, Marsinah sempat mendatangi Koramil untuk menanyakan keberadaan 13 orang tersebut.

Alih-alih mendapatkan jawaban, pada malamnya sekitar pukul 10.00, Marsinah justru menghilang.

Sejak malam itu hingga 8 Mei 1993, keberadaan Marsinah masih menjadi misteri. 

Marsinah ditemukan dalam keadaan mengenaskan Pada 9 Mei, terdengar kabar Marsinah ditemukan di sebuah gubuk di dekat hutan Wilangan, Nganjuk.

Marsinah ditemukan meninggal dunia dengan posisi melintang dan keadaan yang mengenaskan.

Sekujur tubuhnya penuh dengan luka akibat pukulan benda tumpul.

Kedua pergelangannya lecet, tulang punggungnya hancur, dan di sela-sela paha Marsinah terdapat bercak-bercak darah. 

Berdasarkan penyelidikan, Marsinah diduga sempat diperkosa sebelum dibunuh, tepatnya sehari sebelum ditemukan, yaitu pada 8 Mei.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved