Haji dan Umrah

Kisah Penjual Es Dung asal Grobogan Naik Haji, Tak Ada Perjuangan yang Sia-sia

Tahun ini, impian yang mereka simpan rapi dalam hati selama belasan tahun akhirnya menjadi kenyataan, berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan haji.

fachri/tribunbanyumas.com
NAIK HAJI - Sukahar dan Ngatminatun, warga Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, menceritakan kisahnya bisa naik haji setelah menabung dari hasil berjualan es dung. Kisah Sukahar dan Ngatminatun adalah pengingat bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. (TRIBUN/FACHRI) 

"Saya jualan es dung sejak tahun 1987 di Jakarta, karena anak-anak sudah besar saya pulang kampung dan jualan di sini," kenang Sukahar.

"Ternyata laku, kemudian anak-anak, teman-teman pada ikut jualan es dung," imbuhnya.

Tentu, tidak selalu mudah.

Musim hujan jadi tantangan tersendiri bagi Sukahar dan istri.

Saat hujan turun, dagangan tak habis terjual.

Baca juga: Pasutri Pedagang Ketoprak di Tegal Naik Haji Tahun Ini, Sisihkan Rp 10 Ribu Per Hari

Namun Sukahar dan Ngatminatun tak pernah mengeluh.

"Saat musim kemarau sehari es dung bisa habis."

"Susahnya kalau hujan kan tidak habis, tapi tidak apa-apa bisa dijual lagi besok karena tidak mencair," katanya bijak.

Kini, setelah bertahun-tahun bekerja keras, doa mereka untuk menunaikan ibadah haji terkabul.

Manasik haji telah mereka jalani, dan tanggal 10 Mei nanti, pasangan ini akan terbang ke Tanah Suci.

Dengan hati penuh syukur, mereka berharap ibadahnya berjalan lancar dan pulang membawa gelar haji yang mabrur.

"Semoga menjadi haji dan hajah yang mambrur," doa  Sukahar dan Ngatminatun. (*)

Baca juga: Masrifan Djamil Terpilih Jadi Ketua PW IPHI Jateng dalam Muswil VII, Siapkan Penguatan Haji Mabrur

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved