PT KAI Daop 4 Semarang akan Uruskan Asuransi Jasa Raharja untuk Penumpang asal Blora yang Meninggal

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, akan membantu menguruskan asuransi terhadap seorang penumpang Kereta Api Ambarawa Ekspres jurusan Surabaya Pasar Turi - Semarang Poncol, Paidi (66), yang meninggal dunia di stasiun Kradenan, Grobogan, Rabu (9/4/2025).

Hal itu disampaikan Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo.

Mewakili KAI Daop 4 Semarang, Franoto menyampaikan belasungkawa dan dukacita yang mendalam.

"Dan kami akan membantu pengurusan asuransi Jasa Raharjanya, karena almarhum merupakan penumpang kereta api," paparnya.

Menurutnya, penumpang tersebut naik kereta api Ambarawa Ekspres/263, relasi Randublatung - Semarang Poncol.

Baca juga: Video Jasad Pemuda Tercebur di Sungai Pemali Brebes Ditemukan Tim SAR Gabungan

Penumpang tersebut berangkat dari Stasiun Randublatung Blora pukul 08.43 WIB.

Franoto Wibowo mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak keluarga penumpang, penumpang hendak berobat ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan diagnosis kanker kelenjar getah bening.

Saat naik kereta api, Paidi, didampingi pihak keluarganya, Hartini dan Nurwati.

"Petugas stasiun Kradenan, Grobogan, menerima informasi dari kru KA Ambarawa Ekspres ada penumpang pingsan."

"Lalu penumpang tersebut diturunkan di Stasiun Kradenan, kemudian pihak stasiun menghubungi puskesmas terdekat, untuk mendapatkan pertolongan," jelasnya, kepada Tribunjateng.

Kemudian tim medis dari Puskesmas Kradenan, datang ke stasiun pukul 09.15 WIB, dan penumpang itu dinyatakan meninggal dunia.

"Pukul 10.15 WIB ambulance datang, almarhum dibawa ke puskesmas dan dilanjut ke rumah duka," terangnya.

Baca juga: Video Remaja yang Terseret Ombak di Pantai Karangpakis Cilacap Ditemukan Meninggal Dunia

Kronologi

Peristiwa meninggalnya Paidi, warga Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, berawal saat korban pergi bersama Hartini dan Nurwati dengan maksud hendak berobat rutin ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

Hal itu disampaikan Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto melalui Kasi Humas AKP Danang Esanto dalam keterangan tertulis.

Bersama kedua saksi tersebut, korban berangkat dari Stasiun Randublatung, Blora.

“Sampai di Stasiun Doplang, saksi melihat korban dalam keadaan lemas,” jelas Kasi Humas AKP Danang Esanto.

Melihat kondisi korban dalam keadaan lemas, kedua saksi meminta kepada petugas untuk menghentikan Kereta Api di Stasiun terdekat dengan harapan dapat segera meminta tolong pada petugas medis.

“Kemudian sampai di Stasiun Kradenan, korban dibawa turun dari Kereta Api menuju salah satu ruang di Stasiun tersebut. Kondisi korban saat itu sudah tidak bergerak,” imbuh Kasi Humas.

Baca juga: Diusulkan Pahlawan Nasional, Siapa KH Sholeh Darat?

Kejadian tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Kradenan Polres Grobogan yang kemudian diteruskan ke Puskesmas Kradenan 2 dan tim Inafis.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Polsek Kradenan Polres Grobogan bersama Puskesmas setempat langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis, korban dinyatakan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban diduga meninggal dunia akibat penyakit pembekuan sel darah yang telah lama dideritanya,” ungkap AKP Danang Esanto.

Pihak keluarga korban telah menerima adanya kejadian tersebut dan menolak untuk dilakukan autopsi.

Selanjutnya, jenazah diserahkan pada keluarga untuk di makamkan.(fachri/Iqs)