Bisnis dan Ekonomi
Fanatisme Suporter Klub BRI Liga 1, Napas Bagi Penjahit hingga Tukang Sablon Atribut
Jika dikelola dengan baik, sepakbola bisa menggerakkan ekonomi dengan perputaran uang yang menjanjikan. Begitupun pada BRI Liga 1 2024/2025
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Bicara sepakbola tak hanya menyoal olahraga. Cabang olahraga tersebut punya penggemar terbanyak dan fanatis di dunia.
Jika dikelola dengan baik, sepakbola bisa menggerakkan ekonomi dengan perputaran uang yang menjanjikan.
Begitupun pada BRI Liga 1 2024/2025 yang sedang bergulir saat ini.
Kompetisi kasta tertinggi yang disponsori Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu lebih dari sekadar pertandingan sepakbola.
Tingginya animo masyarakat untuk mengikuti setiap pertandingan klub-klub kasta tertinggi jadi pasar potensial untuk menggerakkan ekonomi.
18 klub peserta BRI Liga 1 yang membawa nama daerah masing-masing punya banyak penggemar.
Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Bocah Jadi Tersangka Ledakan Mercon di Pedurungan Semarang
Banyaknya suporter yang gila bola ini jadi ladang matapencaharian bagi sebagian orang.
Tidak kecuali pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang konveksi.
Banyaknya kebutuhan penggemar sepakbola melahirkan peluang bisnis tersendiri.
Aris Sugi pemilik usaha konveksi di Kecamatan Ngaliyan ikut ketiban berkah dari penyelenggaraan kompetisi BRI Liga 1.
"Sering dapat order untuk jahit kaus suporter Liga 1. Biasanya dari komunitas yang dikoordinir, " katanya, Minggu (30/3/2025).
Kecintaan para fans terhadap klub bukan sekadar dengan menonton pertandingan.
Mereka juga mengenakan berbagai atribut yang berhubungan dengan klub kesayangan.
Atribut yang dikenakan banyak dari bahan tekstil, misal kaus, syal, bendera hingga spanduk.
Tak ayal pemilik usaha tekstil seperti Aris ikut ketiban rizki. Ia sering menerima pesanan untuk menjahit kaus dari penggemar klub Liga 1, khususnya PSIS Semarang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.