Berita Jateng

Waspada Premanisme Berkedok Ormas Jelang Lebaran, Polda Jateng Minta Warga Lapor

Polda Jawa Tengah mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat

ist/dok polda jateng
PEMBINAAN ORMAS - Polda Jateng menggelar kegiatan pembinaan dan deklarasi damai yang diikuti oleh para ketua ormas se-Jawa Tengah yang dipimpin Dirbinmas, Kombes Pol Lafri Prasetyono. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polda Jawa Tengah mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat (ormas).

Hal ini sebagai langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas keamanan dan iklim investasi yang kondusif di Jawa Tengah.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menegaskan bahwa Kepolisian telah menyiapkan berbagai strategi pencegahan dan penegakan hukum guna memastikan tidak ada pihak yang merasa terancam atau terganggu dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial terutama menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Baca juga: Ribuan Minyakita Disita, Polda Jateng Bongkar Kecurangan Volume Minyak Goreng di Karanganyar

Sebagai langkah awal, Polda Jateng telah menggelar kegiatan pembinaan dan deklarasi damai yang diikuti oleh para ketua ormas se-Jawa Tengah yang dipimpin Dirbinmas, Kombes Pol Lafri Prasetyono.

Langkah ini sebagai wujud nyata komitmen Polda Jateng untuk untuk menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

"Kegiatan ini sebagai upaya untuk menciptakan Harkamtibmas yang aman dan kondusif serta untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H," ungkap Kabidhumas dalam keterangan nya di Mapolda Jateng, Senin (17/3/2025).

Kegiatan Kepolisian berupa patroli KRYD (Kegiatan rutin yang ditingkatkan) juga rutin digelar selama Ramadan dengan sasaran mengantisipasi terjadinya kasus pemerasan, pungutan liar serta intimidasi yang dilakukan kelompok masyarakat yang mengatasnamakan ormas terhadap masyarakat dan pelaku usaha.

Baca juga: Brigadir AK Belum Ditetapkan Tersangka Kasus Kematian Bayi 2 Bulan, Begini Kata Polda Jateng

Selain itu, Polda Jateng juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta pelaku usaha agar memahami hak-haknya dan tidak ragu melaporkan jika mengalami tindakan yang merugikan.

Untuk memastikan setiap laporan dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan professional, Polda Jateng telah menyediakan call center 110 yang otomatis tersambung ke pelayanan kantor polisi terdekat.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dengan menolak segala bentuk premanisme, termasuk yang mengatasnamakan ormas."

"Jika menemukan indikasi pemerasan, intimidasi, atau pungutan liar, segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau melalui layanan call center 110," ujar Kombes Pol Artanto.

Sebagai langkah pencegahan, Polda Jateng juga akan menggandeng pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan berbagai elemen lainnya untuk membangun kesadaran bersama dalam menolak premanisme.

Dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat mencegah aksi-aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan menjaga konfusifitas iklim investasi di wilayah Jawa Tengah.

"Bila menemukan adanya indikasi aksi premanisme berkedok ormas di wilayah, kami himbau kepada masyarakat agar jangan takut untuk melapor, karena kepolisian siap melindungi dan menindaklanjuti setiap aduan dengan tegas serta sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya. (*)

Baca juga: Kronologi Versi Ibu Kasus Bayi Tewas Diduga Dibunuh Polisi Anggota Polda Jateng: Bibir Anak Membiru

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved