Berita Jateng

Banjir Grobogan, Gubernur Instruksikan Tutup 3 Tanggul Jebol, Maksimal Dua Hari!

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menginstruksikan, penutupan tiga tanggul jebol di Sungai Tuntang, Kabupaten Grobogan maksimal dalam dua hari.

ist/dok pemprov jateng
CEK TANGGUL - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi mengecek proses penutupan tanggul jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan pada Selasa (11/3/2025). Ia meminta agar segera menutup tanggul jebol agar banjir tidak bertambah parah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN - Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menginstruksikan, penutupan tiga tanggul jebol di Sungai Tuntang, Kabupaten Grobogan maksimal dalam dua hari.

Penutupan dilakukan agar banjir di Grobogan tidak bertambah parah.

Ada tiga titik tanggul yang jebol di sungai tersebut dengan ukuran berbeda-beda, meliputi satu titik di Desa Baturagung Kecamatan Gubug, satu titik di Desa Papanrejo Kecamatan Gubug, dan satu titik di Desa Sukoreko Kecamatan Tegowanu.

Baca juga: Banjir Tenggelamkan Enam Desa di Gubug dan Tegowanu Grobogan, 1.202 Jiwa Mengungsi

gubernur ahmad luthfi cek tanggul banjir grobogan
CEK TANGGUL - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi mengecek proses penutupan tanggul jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan pada Selasa (11/3/2025). Ia meminta agar segera menutup tanggul jebol agar banjir tidak bertambah parah.

"Saya tidak mau tahu, besok sing penting buntu (tertutup tanggul yang jebol)."

"Kalau tidak tertutup, kasihan."

"Karena aliran air terus menggenangi rumah warga," kata Luthfi usai mengecek proses penutupan tanggul jebol di Desa  Baturagung, Kecamatan Gubug pada Selasa (11/3/2025).

Tenggat waktu dua hari itu didasarkan pada progress serta penjelasan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana selaku pihak yang bertanggungjawab pada Sungai Tuntang.

Baca juga: Banjir Grobogan: Setahun Sudah 4 Kali Kebanjiran, Ahmad Luthfi Pastikan Logistik Pengungsi Terpenuhi

Luthfi menyatakan, penutupan aliran air itu adalah langkah pertama yang harus dilakukan.

Langkah berikutnya yakni membenahi tanggul, bahkan ia juga mendorong agar dilakukan normalisasi.

Dengan begitu, harapannya tak terjadi tanggul jebol lagi, apalagi di momen-momen menjelang Idulfitri. 

Dalam kesempatan itu, Luthfi menambahkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk melakukan normalisasi tanggul.

Sebab, tanpa dinormalisasi, tanggul dikhawatirkan kembali jebol.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG), agar dilakukan modifikasi cuaca saat masa perbaikan tanggul. 

"Setelah jebolnya ditutup, maka dilakukan normalisasi.

Baca juga: Tunggu Air Surut, BBWS Siap Kerahkan Empat Alat Berat untuk Atasi Banjir di Baturagung Grobogan

Alokasi anggaran dari pusat. Kemudian modifikasi cuaca," jelasnya.

Penyebab utama jebolnya tanggul ini karena intensitas curah hujan ekstrem di wilayah hulu Rawapening.

Bahkan, intensitasnya mencapai 160,5 mm atau lebih dari 150 mm sebagai batas status ekstrem. 

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana, Laode Bakti mengatakan, percepatan penutupan tanggul jebol telah dilakukan.

Pihaknya mengupayakan selesai dalam dua hari. Selain itu, pihaknya juga meminta pada warga untuk melaporkan jika ada tanda-tanda kerusakan pada tanggul.

Usai meninjau tanggul, Gubernur Ahmad Luthfi melanjutkan agenda rapat koordinasi dengan Pemkab Grobogan dalam penanganan banjir di Polres Grobogan.

Bupati Grobogan, Setyo Hadi mengatakan,  banjir kali ini berdampak di 6 kecamatan dan 27 desa.

Jumlah pengungsi menjadi 1.202 jiwa dan ada 5.501 rumah terendam banjir.

Tak hanya itu, seluas 526 hektar area pertanian juga tergenang. (*)

Baca juga: Banjir Grobogan Meluas ke Ringinkidul, Warga Mengungsi di Masjid dan Gereja. Butuh Bantuan Selimut

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved