Hikmah Ramadan oleh Menteri Agama
Merawat Kemabruran Puasa: Menebar Energi Positif, Kunci Meraih Kebahagiaan
Penampilan yang ceria, tutur kata yang indah, dan akhlak yang santun akan menumbuhkan simpati orang lain.
Editor:
Rustam Aji
Siapa yang meraih simpati paling besar di dalam masyarakat pada akhirnya menjadi khalifah (pengganti).
Jadi system yang diperkenalkan Nabi dan para sahabatnya terlalu modern melampaui zamannya dalam arti positif.
Sensi-sendi masyarakat konstruktif dii’tibarkan dalam konsep salat jamaah.
Pemilihan sebagai imam salat bukan berdasarkan genetik tetapi berdasarkan professionalisme.
Siapa yang terbaik menjadi pemimpin tentunya juga yang paling professional. Qalbu yang sehat
itulah yang akan meraih sukses. (*/9/Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Hikmah Ramadan oleh Menteri Agama
Merawat Kemabruran Puasa: Dari Religiousness dan Religious Mindedness, Menuju Rahmatan Lil ‘alamin |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa: Dari Salam, Islam, ke Istislam, Seorang Muslim harus Mengutamakan Damai |
![]() |
---|
Kemabruran Puasa: Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati, Segala yang Keluar dari Hati akan Mendarat di Hati |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa: Dari Wirid ke Warid, Tidak Lagi akan Didikte oleh Kepentingan Dunia |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa: Dari Ta'abbud ke Isti'anah, Berharap Meraih Tanazul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.