Berita Nasional

Kata Mantan Menteri ESDM Sudirman Said soal Korupsi di Pertamina

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said buka suara soal kasus korupsi yang terjadi di tubuh Pertamina. 

Fajar Bahruddin/TribunBanyumas.com
BERI TANGGAPAN- Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menanggapi kasus korupsi yang terjadi di Pertamina, Minggu (9/3/2025). Menurutnya, pemerintah harus bertindak tegas. Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin Achmad 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said buka suara soal kasus korupsi yang terjadi di tubuh Pertamina

Menurutnya, korupsi di lembaga BUMN Pertamina yang mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax itu, sungguh memprihatinkan.

Sebab subsidi BBM itu berasal dari uang pajak rakyat, tetapi justru disalahgunakan oleh sebagian elite untuk berpesta pora dengan korupsi.

Baca juga: Pertamina Akui Pertamax Campur Air di SPBU Pucang sawit Solo, Siap Ganti Rugi Pengendara

"Saya sebagai orang desa ini sering prihatin."

"Kita lihat di pasar, pedagang mengais rezeki seribu demi seribu."

"Bahkan bangun jam 3 untuk kulakan."

"Tetapi elit berpesta pora dengan kasus korupsi," katanya kepada Tribun, Minggu (9/3/2024).

Baca juga: Jaksa Agung Sebut Kemungkinan Tersangka Korupsi Pertamina Dituntut Mati

Sudirman Said menilai, pemerintah harus mengambil tindakan tegas, mereka yang terbukti bersalah harus segera diganti dengan orang-orang yang benar.

Jangan memilih orang yang sudah memiliki catatan buruk atau pernah terjerat kasus, karena publik tidak akan percaya.

Menurutnya, saat ini Presiden Prabowo Subianto harus melaksanakan apa yang dijanjikan saat kampanye, yaitu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan mengejar koruptor meskipun sampai Antartika.

Sehingga posisi-posisi startegis itu harus diisi oleh orang-orang benar dan tidak memiliki catatan buruk.

"Siapapun gantinya akan menentukan presepsi masyarakat selanjutnya."

"Semakin yang mengganti orang-orang dengan reputasi baik, punya kemampuan manajerial dan leadership yang baik, maka kepercayaan publik semakin cepat pulih," ungkapnya. 

Sudirman Said juga menilai, istilah mafia migas itu sudah santer terdengar jauh sebelum 2014.

Saat ini, banyak muncul kembali nama-nama yang diduga terlibat dan mau dibereskan pada 2014-2015.

"Diperlukan satu sikap yang tidak memiliki kepentingan, sehingga seluruh tindakan bisa dijalankan selurus-lurusnya."

"Dan itu sedang ditunggu dari pemerintahan saat ini," ujarnya. (*)

Baca juga: Pastikan Kualitas BBM Sesuai Spesifikasi, Pertamina Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved