Berita Jateng
Koperasi dengan Anggota Ratusan Eks Buruh Migran di Wonosobo, Cara Agar Tidak Lagi ke Luar Negeri
Koperasi Purna Migran Sejahtera (KPMS), sebagian besar pengurusnya berasal dari kalangan pekerja migran dengan latar belakang pendidikan yang terbatas
Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Beberapa desa yang tergabung dalam Desbumi antara lain Kuripan dan Gondang di Kecamatan Watumalang, Lipursari dan Manggis di Kecamatan Leksono, serta Bojasari, Ngadikusuman, Sindupaten di Kecamatan Kertek, dan Mergosari, Sukoharjo, serta Rogojati di Kecamatan Sukoharjo.
Salah satu pengurus dari desa Rogojati, Yayuk bercerita, bahwa kegiatan koperasi ini mencakup sektor riil seperti pengadaan bahan baku untuk produksi UMKM, pemasaran produk, serta simpan pinjam.
Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi oleh koperasi KPMS adalah pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan.
Sebagian besar pengurus koperasi berasal dari kalangan pekerja migran dengan latar belakang pendidikan yang terbatas.
Hal ini mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan pencatatan aset dan pengelolaan finansial yang memadai.
"Kami tidak mengenyam pendidikan tinggi, sehingga sulit bagi kami melakukan pencatatan aset menggunakan standar akuntansi," ungkap Yayuk.
Baca juga: Informasi Jadwal dan Layanan Samsat Kabupaten Purbalingga Hari Ini : Hadir Di Tiga Lokasi
Pelatihan manajerial ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada para pengurus KPMS, agar mereka dapat meningkatkan kapasitas pengelolaan koperasi dan memperbaiki pencatatan aset serta laporan keuangan secara profesional.
Dengan begitu, koperasi KPMS dapat berkembang lebih pesat dan memberikan dampak yang lebih besar bagi purna migran dan keluarga mereka.
KPMS berkomitmen untuk terus mengembangkan perekonomian berbasis komunitas ini dan memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta meningkatkan kualitas hidup para purna migran dan keluarganya. (ima)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.