Berita Jateng
Koperasi dengan Anggota Ratusan Eks Buruh Migran di Wonosobo, Cara Agar Tidak Lagi ke Luar Negeri
Koperasi Purna Migran Sejahtera (KPMS), sebagian besar pengurusnya berasal dari kalangan pekerja migran dengan latar belakang pendidikan yang terbatas
Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Koperasi Purna Migran Sejahtera (KPMS) Wonosobo dibekali pelatihan manajerial bisnis.
Koperasi Purna Migran Sejahtera (KPMS), sebagian besar pengurusnya berasal dari kalangan pekerja migran dengan latar belakang pendidikan yang terbatas.
Hal ini mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan pencatatan aset dan pengelolaan finansial yang memadai.
Mengatasi hal tersebut, Migrant Care bekerja sama dengan Yayasan SARI Surakarta mengadakan pelatihan manajerial bisnis koperasi bagi pengurus Koperasi Purna Migran Sejahtera (KPMS).
Pelatihan diadakan selama dua hari 26-27 Februari 2025 di Hotel Front One Harvest yang diikuti 20 orang pengurus.
Ketua Yayasan SARI Tri Hananto mengatakan, Kegiatan ini difasilitasi oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Wonosobo. Harapannya, pengurus KPMS dapat mengelola koperasi ini dengan lebih baik.
Baca juga: Usianya Sudah 60 Tahun, Bupati Kebumen Lilis Nurani Semangat Ikut Retret di Magelang
Selain itu, disampaikan bahwa mereka akan mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang kedua.
Hal ini, menjadi tolak ukur untuk menilai sejauh mana perkembangan koperasi yang telah memiliki lebih dari 220 anggota purna migran se-Kabupaten Wonosobo.
Harapannya, melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas pengurus koperasi dalam mengelola koperasi secara profesional dan berkelanjutan.
Juga akan memperkuat keberadaan koperasi sebagai pendorong perekonomian lokal, serta meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi yang sebagian besar berasal dari keluarga purna pekerja migran.
“Koperasi KPMS terus berupaya menjadi contoh sukses dalam pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas, yang dapat mengurangi ketergantungan pada migrasi dan menciptakan peluang usaha di daerah asal para purna migran.” jelasnya.
Sebagai pilar utama UMKM di 10 desa kantong migran yang tergabung dalam Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi), KPMS memainkan peran penting dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
Sebagian besar usaha yang dijalankan oleh para purna migran di daerah ini diawali dari hasil remitansi.
Melalui koperasi, mereka mendapatkan akses permodalan yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan usaha dan mengurangi angka migrasi.
“Koperasi KPMS, yang didirikan pada tahun 2022, hadir sebagai solusi bagi para purna migran yang kesulitan mengakses permodalan di lembaga keuangan konvensional,” terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.