Sritex Pailit
Haru, Karyawan Saling Corat Coret Seragam dan Pamit ke Pedagang di Hari Terakhir Kerja di Sritex
Suasana haru terasa di hari terakhir 8.475 karyawan bekerja di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, Jumat (28/2/2025).
TRIBUNBANYUMAS.COM, SUKOHARJO - Hari ini, Jumat (28/2/2025), menjadi hari terakhir bagi 8.475 karyawan pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, Jawa Tengah, bekerja di perusahaan tersebut.
Suasana haru pun terasa di lingkungan pabrik.
Sritex dinyatakan tutup permanen mulai 1 Maret 2025 setelah dinyatakan pailit pada 21 Oktober 2024.
Sebanyak 8.475 karyawan yang ada di pabrik tersebut diputus hubungan kerja (PHK).
Baca juga: Sritex Tutup Permanen Mulai 1 Maret 2025, Karyawan Korban PHK Bakal Disalurkan ke Perusahaan Lain
Selain mengucap selamat tinggal kepada sesama karyawan, mereka juga mengucapkan salam perpisahan kepada para pedagang di sekitar pabrik.
Kedekatan mereka begitu kental lantaran tak sedikit karyawan yang telah belasan bahkan puluhan tahun bekerja di pabrik tersebut.
Sebagai bentuk kenangan atas pertemanan dan kekeluargaan yang terjalin selama ini, para karyawan melakukan corat-coret seragam kerja mereka.
Mereka saling membubuhkan tandatangan di seragam rekan kerja.
"Ini sebagai apresiasi kami untuk saling mengingat. Jadi, begitu kami melihat tanda tangan ini, kita mengingat kebersamaan kita selama di Sritex ini," kata Karwi, seorang karyawan, Jumat.
Ia yang mengabdi selama 17 tahun di PT Sritex ini juga merasakan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam akibat tutupnya pabrik tersebut.
"Iya, sedih, pasti. Tetapi ya tetap kita terima," ujarnya.
Apalagi, nasib sama juga dialami istri Karwi, yang telah bekerja di pabrik tersebut selama 10 tahun.
"Saya tulang punggung keluarga. Istri dan anak satu, kebetulan istri juga bekerja di sini dan juga di-PHK," paparnya.
Ia pun tetap optimistis meski nanti harus berjuang mencukupi keluarga di bulan Ramadan, dalam kondisi belum memiliki pekerjaan.
"Kalau Rezeki, ya saya harus percaya Yang di Atas, pasti ada jalannya," katanya.
Pedang di Sekitar Pabrik Ikut Sedih
Selain berpisah dengan rekan kerja, para karyawan juga pamit dengan para pedagang di sekitar pabrik yang selama bertahun-tahun menemani mereka dengan beragam dagangan.
Tangis pun pecah saat satu per satu karyawan menghampiri para pedagang untuk berpamitan.
"Setiap hari, mereka beli di warung saya, ada yang sarapan, makan siang, atau sekadar beli kopi."
"Sekarang, mereka harus pergi, saya sedih sekali," ujar Suparmi, pemilik warung makan di depan pabrik PT Sritex, Jumat.
Baca juga: Pilu Pengusaha Penitipan Motor di Pabrik Sritex, Terlanjur Sewa Lahan Rp 105 Juta Tapi Pabrik Tutup
Sejak kabar pailit Sritex pada 21 Oktober 2024, baik karyawan maupun para pedagang sudah merasakan kekhawatiran akan masa depan mereka.
Kini, dengan ribuan buruh kehilangan pekerjaan, para pedagang ikut terdampak karena kehilangan pelanggan utama.
Hingga kini, manajemen PT Sritex belum memberikan pernyataan resmi terkait pemutusan hubungan kerja massal ini.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Sukoharjo mengupayakan agar karyawan korban PHK mendapat hak-haknya.
Mereka juga berkoordinasi dengan pabrik lain untuk menampung para pekerja. (Tribunsolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ironi, Buruh Sritex Sukoharjo Rayakan Hari Terakhir Kerja Bak Kelulusan Sekolah, Corat-coret Seragam.
Tanggungan Sritex ke 10.880 Eks Karyawan Tembus Rp300 Miliar, Belum Bayar THR dan Pesangon |
![]() |
---|
72 Mobil Sritex Disita Kejagung, padahal Masuk Barang Lelang untuk Bayar Kreditur dan Pegawai |
![]() |
---|
Kejagung Sita Uang Rp 2 Miliar di Rumah Dirut PT Sritex, Iwan Kurniawan: Itu Uang Sekolah Anak |
![]() |
---|
Kemnaker Ungkap Lukminto Bersaudara Sempat Mengelak Bayar Pesangon Karyawan Sritex |
![]() |
---|
Eks Karyawan Sritex Terkejut Iwan Setiawan Lukminto Ditangkap Kejagung: Beliau Memikirkan Kami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.