Berita Jateng
Di Tengah Tren 'Kabur Aja Dulu', 66.611 Warga Jateng Lebih Dulu Merantau ke Luar Negeri pada 2024
Di tengah tren #KaburAjaDulu yang bergema di media sosial, sebanyak 66.611 warga Jawa Tengah lebih dulu merantau ke luar negeri pada 2024.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Di tengah tren #KaburAjaDulu yang bergema di media sosial, sebanyak 66.611 warga Jawa Tengah lebih dulu merantau ke luar negeri pada 2024.
Angka ini meningkat dibanding tahun 2023 yang tercatat 64.566 orang, catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng.
"Setelah Covid-19, trennya naik. Jadi, kecenderungannya memang meningkat," kata Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz, Senin (24/2/2025).
Baca juga: Hongkong-Taiwan Jadi Favorit Pekerja Migran asal Jateng
Aziz mengungkapkan, daerah asal paling banyak pekerja migran di Jateng adalah Kabupaten Cilacap, dengan total 1.099 orang.
Diikuti Kabupaten Kendal sebanyak 777 orang, Kabupaten Brebes 536 orang, Kabupaten Banyumas 353 orang, dan Kabupaten Grobogan 333 orang.
Sementara, untuk negara tujuan, Aziz mengatakan, Hong Kong menjadi tujuan pertama.
Negara ini mencatatkan 283.771 tenaga kerja Indonesia (TKI), disusul Taiwan 266.149 orang.
Kemudian, Malaysia 222.864 orang, Singapura 140.862 orang, Arab Saudi 59.785 orang, Korea Selatan 56.014 orang, dan Brunei Darussalam 22.337 orang.
"Lowongan kerja ke luar negeri, ke Eropa, mulai Jerman, United Kingdom, Austria, Polandia, ini sudah mulai banyak."
"Lalu, Jepang dan Korea Selatan, makin ke sini juga makin banyak dibutuhkan," kata dia.
Aziz pun punya pandangan berbeda soal tren tagar "Kabur Aja Dulu".
Dia melihat secara positif dengan memastikan bahwa masyarakat Jateng memperoleh peluang kerja di luar negeri secara legal.
Baca juga: Strategi Gubenur Anyar Jateng Ahmad Luthfi Perbaiki Jalan Rusak, Butuh Rp208 Miliar
Ia menekankan pentingnya kesiapan mental dan keterampilan sebelum memutuskan bekerja di luar negeri.
"Sebenarnya, melihat tren 'Kabur Aja Dulu' di Jateng adalah kantong pekerja luar negeri. Harus ambil sisi positifnya," ungkap dia.
Siapkan Kompetensi
Sementara itu, Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Jateng, Pujiono, mewanti-wanti calon pekerja migran meningkatkan kompetensi di baidang kerja yang dituju, selain melengkapi persyaratan yang diperlukan.
Menurutnya, hal ini untuk mengantisipasi risiko menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Selain itu, calon pekerja harus memastikan bahwa perusahaan yang menempatkan mereka di luar negeri memiliki izin resmi dan beroperasi secara legal.
"Sehingga, nanti tidak terjadi tindak pidana perdagangan orang atau menjadi pekerja migran ilegal," kata Pujiono. (Kompas.com/Titis Anis Fauziyah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "66.000 Warga Jateng Kerja di Luar Negeri, Disnaker Anggap Tren #KaburAjaDulu Positif".
40 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Brebes Sudah Beroperasi, Sediakan Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik, Jumat 29 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Telkomsel Gandeng IGI Gelar Seminar Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial Bagi Guru |
![]() |
---|
577 Guru PPPK di Jawa Tengah tak Terima TPG, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Muncul Gerakan Pro Sudewo Gelar Istigasah di Lapangan Kayen Pati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.