Berita Nasional

Puasa Ramadhan Berapa Hari Lagi? Berikut Jadwal Sidang Isbat Kemenag Resmi

Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat atau pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. 

Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Petugas dari Badan Hisab Rukyat bersama Kantor Kemenag Banyumas melakukan pemantauan hilal penentuan awal puasa Ramadan 2023 di atas Menara Pandang Teratai, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (22/3/2023). Petugas tidak bisa melihat hilal karena cuaca buruk berupa hujan deras disertai petir. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, Kementerian Agama (Kemenag) bakal mengadakan Sidang Isbat (penetapan) awal Ramadan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025 untuk menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia. 

Sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad menjelaskan, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung. 

Adapun rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat, pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik. 

Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat atau pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. 

Baca juga: Tiba-tiba Pintu Kamar Hotel Diketuk Polisi, Pasangan Mesum di Kebumen Enggan Membukakan

Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, memaparkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. 

Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat hilal akan terlihat. 

"Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,”kata Arsad.

Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia. 

Hasil hisab dan rukyat selanjutnya akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved