Berita Jateng

Nestapa Desa Baturagung Grobogan 3 Kali Diterjang Banjir, Warga Harap Ada Solusi

Dalam kurun waktu dua minggu atau sejak 21 Januari 2025 lalu, tanggul Sungai Tuntang yang melintasi Desa Batur tiga kali jebol.

Penulis: Fachri Sakti N | Editor: khoirul muzaki
Fachri Sakti N/Tribun Jateng
BATURAGUNG DARURAT BANJIR: Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan tiga kali terkena bencana banjir. Masyarakat berharap ada solusi permanen untuk memperkuat tanggul dan mengurangi risiko banjir yang berulang di masa depan 

TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN- Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan tiga kali terkena bencana banjir, Minggu (2/2/2025).

Dalam kurun waktu dua minggu atau sejak 21 Januari 2025 lalu, tanggul Sungai Tuntang yang melintasi Desa Batur tiga kali jebol.

Banjir ini memberikan dampak yang cukup berat bagi warga setempat.

Terutama banjir periode pertama dan kedua yang hebat menerjang pemukiman warga.

Sedangkan banjir ketiga tidak begitu parah karena Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sudah melakukan perbaikan tanggul.

Hal itu disampaikan oleh Hamidun, Kepala Dusun Mintreng, Desa Baturagung, yang wilayahnya terdampak banjir parah.

"Bermula dari meluapnya sungai tuntang yang terjadi, hujan selama semalaman pada tanggal 21 Januari 2025, air meluap sampai desa Baturagung pagi karena tanggul penahan air tidak kuat sampai limpas tidak teratasi jebol tanggul itu," ujar Hamidun saat ditemui TribunJateng.com di kantor Desa Baturagung, Senin (3/2/2025).

Baca juga: Kalah Telak dari Dewa United, Pelatih PSIS : Kami Melawan Tim Terbaik di Indonesia

Menanggapi kejadian ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) segera menerjunkan alat berat jenis ekskavator untuk memperbaiki tanggul yang jebol.

Meskipun sudah dilakukan perbaikan, cuaca buruk yang masih terus melanda menyebabkan terjadinya hujan lebat lagi.

"Sehari kemudian Balai Besar menerjunkan alat berat ekskavator untuk penanganan sudah ditangani namun belum sempurna terjadi hujan lebat lagi akhirnya jebol lagi sekitar Jumat tengah malam, 24 Januari 2025," kata Hamidun.

Setelah kejadian kedua ini, perbaikan dilanjutkan kembali, namun tak lama kemudian, hujan deras turun lagi dan menyebabkan banjir untuk ketiga kalinya.

"Setelah itu ada perbaikan lagi dan banjir lagi hari, jadi untuk bencana di Baturagung itu jebol tiga kali."

"Untuk banjir yang ketiga alhamdulillah tidak terlalu besar," imbuhnya.

Meski banjir yang ketiga tidak separah yang pertama dan kedua, warga desa Baturagung tetap merasakan dampaknya.

Peristiwa ini menggambarkan betapa rentannya desa ini terhadap bencana banjir, terutama saat musim hujan datang dengan intensitas tinggi.

Dengan adanya tiga kali kejadian banjir dalam waktu yang cukup singkat, pihak berwenang dan masyarakat desa berharap ada solusi permanen untuk memperkuat tanggul dan mengurangi risiko banjir yang berulang di masa depan.

"Harapannya untuk dinas terkait bisa mengambil langkah tepat atau langkah konkrit untuk antisipasi supaya tidak terjadi bencana seperti ini," pungkas Hamidun.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved