Banjir Kendal

Tanggul Jebol Kali Bodri Kendal Mulai Ditambal, Banjir Masih Genangi Permukiman Warga

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai memperbaiki dua tanggul jebol di Kali Bodri Kendal, Jawa Tengah.

TRIBUNBANYUMAS/AGUS SALIM
Petugas Pusdataru Jateng dibantu anggota TNI dan Polri menambal tanggul jebol di Kali Bodri Kendal menggunakan geobag, Kamis (23/2/2025). Penambalan menggunakan geobag ini bersifat sementara dan diperkirakan bertahan enam bulan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai memperbaiki dua tanggul jebol di Kali Bodri Kendal, Jawa Tengah.

Perbaikan ini bersifat sementara, menggunakan geobag atau kain berbentuk bantal yang terbuat dari kain geotekstil berisi tanah.

Pelaksana lapangan Pusdataru Jateng Adi Darmawan mengatakan, tanggul darurat ini diperkirakan bertahan hingga enam bulan ke depan.

Diketahui, tanggul Kali Bodri Jebol, Senin (20/1/2025) malam sehingga memicu banjir yang merendam rumah ribuan warga di Kecamatan Patebon dan Pegandon.

Dampak terparah dirasakan warga Dukuh Babadan dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

Pelaksana lapangan Pusdataru Jateng, Adi Darmawan mengatakan, tanggul darurat dibangun dari geobag, yakni wadah berbentuk bantal terbuat dari kain geotekstil yang diisi tanah sekitar tanggul.

Menurut Adi, geobag tersebut kuat dan tahan lama, termasuk mampu menahan tekanan banjir.

"Tanggul ini bisa bertahan jangka waktunya 6 bulan, ini bahannya kuat tidak mudah terkikis air," kata Adi ditemui di lokasi pembangunan tanggul darurat Kali Bodri Kendal, Kamis (23/1/2025).

Baca juga: 9 Kecamatan di Kendal Ikut Terkena Banjir dan Longsor: Terparah di Patebon dan Pegandon

Ia menjelaskan, tanggul darurat dibangun menggunakan 130 kantong geobag dan ditargetkan selesai hari ini.

Pembangunan tanggul darurat itu dibantu anggota TNI dan Polri.

"Kami targetkan, hari ini selesai, kemudian besoknya tahap finalisasi yang tanggul darurat," imbuhnya.

Setelah tanggul darurat selesai dibangun, pihaknya segera membangun tanggul permanen agar lebih kokoh. 

Adi menyebut, saat ini, tim desain pembuat tanggul permanen sudah melakukan pengukuran di sekitar tanggul.

"Nanti, tentu akan dibangun tanggul permanen. Ini, tim desain sudah turun ke lapangan untuk mengukur keperluan," ungkapnya.

Banjir Belum Surut

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Kendal Agus Dwi Lestari menuturkan, penambalan tanggul jebol akan membuat banjir di permukiman warga surut.

"Kami juga sudah mengajukan bantuan pembangunan tanggul permanen di Kali Bodri ini," katanya saat meninjau pembangunan tanggul darurat di Kali Bodri.

Hingga hari ketiga, banjir di Kecamatan Patebon dan Pegandon belum surut.

Genangan air dengan ketinggian bervariasi masih terlihat di beberapa titik di Kecamatan Patebon.

Agus menerangkan, pihaknya juga masih melakukan penyedotan air di beberapa titik yang belum surut.

"Sebagian besar banjir sudah surut, tapi memang ada beberapa desa yang belum karena limpasan airnya belum terbuang optimal," sambungnya.

Baca juga: Tanggul Kali Bodri Kendal Jebol, Ketinggian Capai 2 Meter: Warga Naik ke Atap Rumah

Meskipun genangan air masih ada di beberapa titik, pihaknya telah menarik dapur umum yang disediakan Pemkab Kendal

Hanya saja, Pemkab Kendal tetap menyalurkan bantuan dalam bentuk bahan mentah ke sejumlah dapur umum lain.

"Dapur umum dari pemda, sementara kami hentikan karena tenaga tidak memungkinkan."

"Tapi, yang dari PMI dan lainnya, masih jalan. Kita juga tetap support perlengkapan bahan pokok," paparnya.

Pasi Ops Kodim 0715 Kendal, Kapten CKE Bambang Ruseno mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 120 personel yang tersebar ke beberapa titik banjir.

"Sebagian anggota membantu membersihkan rumah-rumah warga terdampak banjir, ada yang penyedotan air, dan ini ada yang bantu bangun tanggul," terangnya.

Ia pun meminta warga selalu waspada terhadap potensi bencana yang masih mengintai, terlebih cuaca ekstrem masih akan melanda di Jawa Tengah hingga bulan depan.

"Selalu waspada potensi cuaca ekstrem, karena info dari BMKG sampai Februari masih ekstrem cuacanya."

"Jangan buang sampah sembarangan juga karena salah satu penyebab banjir ialah tersumbatnya aliran air akibat penumpukan sampah," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved