Berita Jateng

Jatuh Sakit Usai Dikonfrontir dengan korban, Teradu Kasus Penipuan Umrah Dibawa ke Rumah Sakit

Pada undangan itu kliennya sebagai teradu dipertemukan oleh satu orang pengadu beserta enam orang saksi yang menjadi korban umrah fiktif.

Istimewa
Khusnin warga Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan mendapat perawatan medis setelah diperiksa di Polda Jateng 

TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Kondisi Khusnin, warga Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan, teradu kasus dugaan penipuan umrah, drop.

Ia harus dibawa ke rumah Sakit setelah diperiksa di Ditreskrimum Polda Jateng, karena kondisi kesehatannya yang menurun.

Penasihat hukum teradu, Arief Triyoga menuturkan, kliennya merupakan seorang ustaz yang diadukan  kasus penipuan pemberangkatan jemaah Umrah.

"Sebelum pemeriksaan saya sudah menyampaikan agar dilaksanakan setelah salat Jumat karena kondisi kesehatannya kurang baik. Tapi penyidik sesuai jadwal saja," ujarnya saat ditemui tribunjateng.com, Senin (20/1/2025).

Kliennya dibawa ke rumah sakit Bhayangkara setelah memenuhi undangan di Ditreskrimum Polda Jateng pada Jumat (17/1/2025) kemarin.

Menurutnya, pada undangan itu kliennya sebagai teradu dipertemukan oleh satu orang pengadu beserta enam orang saksi yang menjadi korban umrah fiktif. Kliennya dicecar oleh tujuh orang yang merupakan korban umrah bodong.

Baca juga: Mengaku Dibegal, Warga Nalumsari Jepara Ternyata Kena Tipu Online. Uang Umrah Mertua Rp45 Juta Ludes

"Usai konfrontir klien saya capek. Ustad ini mengikuti saya saat pamit ke lobi. Disitulah klien saya mulai keringat dingin dan mulai minta untuk diberikan bantuan oksigen saat duduk di sofa," jelasnya.

Dikatakannya, Khusnin terjatuh saat akan pulang dari undangan. Petugas yang ada di lobi itu sigap memanggilkan tenaga kesehatan dan ambulance.

"Saya berterima kasih petugas yang sigap dengan kondisi klien saya," ujarnya.

Di sisi lain, Arief menyebut bahwa kliennya juga menjadi korban biro haji dan umrah.

Kliennya saat itu mendapat tawaran kerja sama dengan biro haji dan umrah pada tahun 2023 saat mengikuti acara haul di Grobogan.

"Klien saya diminta mencari tujuh calon jamaah yang mempunyai niat berangkat umrah. Jika mampu mencari tujuh maka biro memberikan satu orang berangkat umrah," jelasnya.

Adanya tawaran itu, kliennya semangat mencari calon jamaah. Hingga kliennya mengumpulkan tujuh orang jamaah.

Baca juga: Divonis 3 Tahun Penjara, Pemilik Biro Umrah Kudus Joget Dua Jempol saat Terobos Kerumunan Korban

"Uang yang diterima klien saya sudah di setorkan biro umrah Nur Khasanah. Namun setelah disetorkan jamaah malah gagal berangkat Umrah," terangnya.

Ia mengatakan total kerugian yang dialami jamaah kliennya sekitar Rp 200 juta. Kliennya dilaporkan dugaan penggelapan dan penipuan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved