Program Makan Bergizi Gratis

Lagi, Siswa Keracunan Menu MBG, Kali Ini Menimpa SMA di Nunukan, Lauk Tongkol Berulat

"Benar saja, kami menemukan ulat-ulat kecil di ikan tongkol. Kami bawa sampel tersebut ke dapur dan meminta hal tersebut menjadi perhatian khusus,"

Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS/AGUS ISWADI
Tim Puskesmas Sukoharjo memberikan edukasi tentang kesehatan makanan di SDN 3 Dukuh Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (17/1/2025). Kamis (16/1/2025), para siswa tersebut mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap makan bergizi gratis. 

Saat itu, pihak dapur juga mengaku terkejut dan tidak tahu mengapa ikan tongkol tersebut berulat.

‘’Saya rasa siswa-siswi yang kurang teliti makan saja itu jatah MBG karena sudah lapar dan pas jam makan siang. Bagi yang teliti, tidak sempat makan. Tapi setelah kami tanyakan langsung ke anak-anak kami, tidak semua lauknya berulat, sebagian saja. Tapi ini seharusnya tidak terjadi,’’ sesal Burhan.

Sekolah mengeluh ke pihak dapur sebagai penyedia menu, dan diteruskan ke Dinas Pendidikan Nunukan.

Burhan meminta kasus-kasus seperti ini tidak lolos pengawasan.

Baca juga: 8 Siswa SD di Batang Diduga Keracunan Jelly, Sekolah Diminta Ikut Memastikan Keamanan Jajanan

‘’Apalagi, kejadiannya beruntun, setelah pada Senin (13/1/2025) anak-anak mual dan diare, besoknya, malah ada kasus temuan ikan tongkol goreng yang berulat,’’ imbuh Burhan.

Burhan mengakui, MBG menjadi program bermanfaat bagi anak sekolah.

Saat upacara bendera, guru-guru sempat menanyakan kepada siswa-siswinya, bagaimana tanggapan mereka dengan MBG.

Banyak di antara mereka bersyukur, karena bisa menyimpan sebagian uang jajan.

Bahkan, MBG diakui menjadi salah satu faktor anak-anak antusias berangkat sekolah. 

‘’Dan kami guru-guru juga sebenarnya mau juga kalau ditanya jatah MBG. Beranjak dari Kemiskinan Artikel Kompas.id Pasti ingin, tapi bagaimanapun, kami utamakan anak-anak didik kami dulu,’’ kata Burhan.

Respons perwakilan BGN SPPI dan Perwakilan BGN untuk Nunukan Selatan, Aji Sanjaya, tidak membantah peristiwa tersebut. 

"Memang benar ada kejadian yang sama di sekolah lain. Tapi yang melapor ke kami hanya SDN 03. Jadi konsen kami saat itu, SDN 03," ujarnya saat dikonfirmasi.

Dari hasil investigasi kasus SDN 03 Nunukan Selatan, bahan baku atau daging ayam dibeli dalam bentuk beku di salah satu penjual ayam pinggir jalan.

Baca juga: Lontong Hajatan Bawa Petaka, Ratusan Warga Juwana Pati Keracunan

Selain itu, terjadi penambahan data penerima MBG di minggu kedua.

Yang tadinya data sasaran hanya 2.500-an anak, minggu kedua bertambah menjadi 3.200 sasaran.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved