Berita Jateng

Wisata Lereng Gunung Muria Jadi Primadona, Ada Makam Sunan Muria hingga Pijar Park

Tak kalah menarik keberadaan sejumlah wisata alam, wisata kuliner, dan wisata air di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog juga menjadi primadona pengunjung. 

Penulis: Saiful Masum | Editor: khoirul muzaki
Saiful Masum
Wisatawan memadati kompleks Makam Sunan Muria di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, kemarin. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Kabupaten Kudus selain dikenal sebagai daerah "jujukan" wisata religi, juga kaya dengan destinasi alam yang tersebar di lereng Gunung Muria.


Bahkan, daya tarik wisata yang ada di wilayah Lereng Gunung Muria menjadi primadona wisatawan dari berbagai daerah. Mulai dari wisata religi di kompleks Makam Sunan Muria di Desa Colo, wisata alam dan wisata air di Desa Japan hingga Kajar, juga destinasi wisata lain yang ada di wilayah Kecamatan Dawe.


Tak kalah menarik keberadaan sejumlah wisata alam, wisata kuliner, dan wisata air di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog juga menjadi primadona pengunjung. 


Terbukti pada momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), capaian pengunjung tertinggi ditorehkan destinasi wisata yang ada di Lereng Muria.


Misalnya di kompleks Makam Sunan Muria di Desa Colo Kecamatan Dawe, jumlah wisatawan yang berkunjung pada momentum Nataru mencapai 4.000-8.000 wisatawan setiap hari. Ditambah beberapa destinasi wisata sekitar yang juga ramai dikunjungi wisatawan, seperti Wana Wisata Pijar Park mencapai ratusan hingga seribuan pengunjung per hari. 


Hal serupa juga terjadi di Desa Wisata Rahtawu Kecamatan Gebog mampu menarik ratusan hingga ribuan pengunjung dalam sehari. Misalnya destinasi wisata Seribu Batu Semliro dikunjungi lebih dari 400 wisatawan pada 25 Desember, Wisata dan Resto Joglo Dopang tembus 580 pengunjung per hari saat libur Natal dan tahun baru.

Baca juga: Jiwa Petaninya Meronta, Napi di Blora Nekat Tanam Jagung di Dalam Lapas Hasilnya Mengejutkan


Bahkan wisatawan yang masuk ke Desa Wisata Rahtawu pada puncak libur sekolah mencapai 2.500-an pengunjung dalam sehari. 


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah menyampaikan, saat ini tingkat kunjungan wisatawan masih cukup tinggi dikarenakan libur sekolah belum usai. Terutama destinasi wisata ramah anak, seperti wahana bermain anak, kolam renang, wisata kuliner, juga wisata religi bersama keluarga.


Kata dia, puncak kunjungan wisata pada momentum libur sekolah kali ini terjadi pada 25 Desember saat libur Natal dan 1 Januari saat libur tahun baru meningkat 30 persen. Dengan jumlah wisatawan tembus 21.000 pengunjung dalam sehari di 33 destinasi wisata. 


"Ini kan momentumnya berbarengan, antara libur Natal, libur tahun baru, dan libur sekolah. Peningkatan secara keseluruhan sekitar 30 persen dari hari-hari biasa," terangnya, Jumat (3/1/2025).


Berdasarkan data yang dihimpun Disbudpar, rata-rata kunjungan wisata sejak 20 Desember 2024 hingga awal Januari 2025 berkisar antar 8.000-an pengunjung per hari hingga 21.000-an pengunjung pada puncak liburan.


Khusus di wilayah Colo dan sekitarnya di lereng Muria, peningkatannya lebih dari 30 persen. Sedangkan di wilayah Kudus secara umum naik sekitar 20 - 30 persen sesuai target.


"Semoga ke depan semakin ramai destinasi wisata yang ada di Kudus," harap Mutrikah.


Di kompleks Makam Sunan Muria, jumlah kunjungan wisatawan saat libur akhir tahun dan awal tahun meningkat dua kali lipat. Pada weekend hari biasa berkisar 3-5 ribu pengunjung per hari, sementara momentum akhir tahun dan awal tahun meningkat menjadi 6-7 ribu pengunjung per hari.

Baca juga: Jokowi dan Effendi Simbolon Bertemu, Apa yang Dibahas?


Seorang wisatawan religi, Uswah mengaku setiap libur sekolah pasti menyempatkan ziarah di Makam Sunan Muria bersama keluarga. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved