Berita Jateng

10 Kecamatan di Kabupaten Semarang Rawan Bencana Saat Musim Penghujan, Ada Bandungan

Sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang masuk dalam kategori rawan bencana alam saat masuknya musim hujan

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: khoirul muzaki
Reza Gustav/Tribun Jateng
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan (kiri) bersama Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KabupatenSemarang, Prapto Nugroho (kanan) memeriksa ruang peralatan di Kantor BPBD Kabupaten Semarang, Ungaran Barat untuk persiapan penanganan kebencanaan, Jumat (9/8/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang masuk dalam kategori rawan bencana alam saat masuknya musim hujan mulai November 2024.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan, pihaknya telah memetakan titik-titik bencana berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya.

“Contohnya di sejumlah kecamatan, meliputi Ungaran Timur, Banyubiru, Bawen, Sumowono, Bandungan, Jambu, Getasan, lalu juga di Bancak, Tuntang, dan Kaliwungu," kata Alexander, Kamis (7/11/2024).

Dari data dia, wilayah kecamatan yang termasuk lintasan pegunungan yakni Ungaran Timur, Getasan, Bandungan, Sumowono, Banyubiru dan Jambu dikategorikan sebagai daerah rawan bencana tanah longsor.

Alexander menegaskan, pihaknya sudah mengintensifkan pemantauan oleh relawan dari BPBD dan relawan dari komunitas-komunitas lainnya terkait penanganan longsor.

Baca juga: Unik, Anggota KPPS di Karanglewas Banyumas Kenakan Gaun Pengantin Saat Dilantik

Sedangkan, terdapat juga wilayah yang berpotensi dilanda angin puting beliung, di antaranya Tuntang dan Bancak.

Wilayah Tuntang, termasuk Bawen dan Banyubiru juga tergolong sebagai daerah rawan banjir.

"Khusus wilayah yang kerap dilanda banjir ini biasanya terjadi di beberapa wilayah yang berdekatan dengan Rawa Pening.

Biasanya banjir di tiga kecamatan itu disebabkan naiknya debit air karena peningkatan kiriman air dari wilayah pegunungan," imbuh Alexander.

BPBD Kabupaten Semarang, lanjut dia, sudah melakukan berbagai upaya persiapan, antisipasi, dan sosialisasi ke masyarakat mengenai kerawanan bencana alam yang terjadi saat musim hujan.

Baca juga: Sukai Unggahan Paslon Pilkada di Medsos, ASN Semarang Dilaporkan ke Bawaslu Soal Langgar Netralitas

Persiapan itu meliputi perawatan sarana dan prasarana, melakukan monitoring baik melalui WhatsApp dan Handy Talky (HT) selama 24 jam penuh, serta menyiagakan personel.

Surat Keputusan (SK) Siaga Bencana Darurat Hidrometeoroligis Basah juga telah diajukan pihak BPBD untuk penanganan bencana alam.

“Per 1 November 2024 sampai dengan 31 Mei 2025 mendatang ini sudah memasuki musim penghujan.

Kalau dari BMKG, estimasi waktu musim penghujan ini akan terjadi delapan bulan ke depan sejak 1 November 2024," pungkas Alexander. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved