Konflik Hamas vs Israel
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dikabarkan Tewas, Berikut Ini Faktanya
Israel mengeklaim telah berhasil membunuh pemimpin kelompok militan Palestina, Yahya Sinwar, setelah melakukan rangkaian serangan ke Gaza pada Kamis
Dalam operasi itu, Pasukan Israel melakukan serbuan terhadap sebuah gedung untuk melakukan penggeledahan tanpa mengetahui sebelumnya kalau Sinwar ada di dalam gedung tersebut.
"Terjadi kontak senjata yang akhirnya menewaskan Yahya Sinwar," tulis laporan tersebut.
Disebutkan, ada tiga orang yang tewas dalam konfrontasi tersebut.
Laporan tambahan menyebut, pasukan IDF kemudian membawa jenazah terduga Yahya Sinwar untuk memeriksa dan memastikan kesamaan data dan DNA yang mereka miliki.
Dari pencocokan fisik, seperti struktur gigi, media Israel mengonfirmasi kalau jenazah yang diamankan pasukan Israel adalah Yahya Sinwar.
Sosok Yahya Sinwar
Di tengah gelombang kesedihan masyarakat Gaza, figur Yahya Sinwar muncul sebagai simbol perjuangan.
Sebagai pemimpin politik Hamas di Gaza, Sinwar dikenal bukan hanya sebagai seorang pemimpin, tetapi juga sebagai ‘seniman’ dalam makna yang lebih mendalam.
Melalui strategi dan taktik, dia mengubah narasi perjuangan Palestina menjadi sesuatu yang penuh makna dan tujuan.
Menelusuri Jejak Perjuangan Sinwar
Yahya Sinwar, yang terkurung di dalam penjara Israel selama dua dekade, memahami dengan baik dampak dari penindasan.
Dia tidak hanya membawa pengalaman pahit dari balik jeruji, tetapi juga membawa harapan dan semangat juang.
Sinwar menggambarkan perlawanan sebagai seni, dengan Al-Aqsa Flood sebagai mahakarya yang menggugah emosi, menghadirkan keindahan di tengah tragedi.
Al-Aqsa Flood:
Tanggal 7 Oktober menjadi titik balik dalam sejarah perlawanan masyarakat Gaza melawan penjajahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.