Klaim Fiktif BPJS Kesehatan

Modus 2 RS Swasta di Tegal Ajukan Klaim Fiktif BPJS Kesehatan: Tagih Tindakan Pemasangan Ventilator

Dua RS di Tegal lakukan klaim fiktif BPJS Kesehatan. Modusnya, melakukan penagihan tindakan yang tidak dilakukan, berupa pemasangan ventilator.

|
PEXELS/ANNA SHVETS
Ilustrasi - pasien menggunakan alat perekam organ tubuh vital. 

TRIBUNBANYUMAS.COM,TEGAL - Dua rumah sakit swasta di Tegal merugikan BPJS Kesehatan hingga Rp4,8 miliar lewat tagihan fiktif atau phantom billing.

Modus yang digunakan, mereka melakukan penagihan tindakan yang tidak dilakukan, berupa pemasangan ventilator.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal Chohari mengungkapkan, dua rumah sakit tersebut adalah RS Mitra Keluarga Tegal dan RS Mitra Keluarga Slawi.

Chohari mengatakan, kerugian terbesar dari kasus itu ditemukan dari klaim BPJS Kesehatan yang diajukan RS Mitra Keluarga Tegal. 

Baca juga: BREAKING NEWS: 2 Rumah Sakit di Tegal Ajukan Klaim Fiktif, BPJS Kesehatan Merugi Rp4,8 Miliar

Sisanya,dari RS Mitra Keluarga Slawi.

Klaim fiktif itu diajukan dari 7 kasus pelayanan rawat inap dengan prosedur pemasangan ventilator.

Namun, dari hasil pengecekan BPJS Kesehatan, tindakank pemasangan ventilator itu tidak ada.

Dia menambahkan, BPJS Kesehatan juga berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp 591 juta.

Potensi ini muncul karena ada 26 kasus pending dengan penagihan prosedur pemasangan ventilator tetapi terbukti tidak dilakukan pemasangan ventilator.

Putus Kerja Sama

Chohari mengungkapkan, temuan ini membuat BPJS Kesehatan memutus hubungan kerja sama.

Pemutusan kerja sama dengan RS Mitra Keluarga Slawi berlaku mulai Senin, 7 Oktober 2024.

Sedangkan pemutusan kerja sama dengan RS Mitra Keluarga Tegal berlaku mulai Kamis, 10 Oktober 2024.

Baca juga: Mangkir Kembalikan Klaim Fiktif Rp29 Miliar, RS di Magelang Digugat BPJS Kesehatan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari RS Mitra Keluarga Tegal maupun RS Mitra Keluarga Slawi.

Upaya Tribunbanyumas.com menghubungi pihak RS Mitra Keluarga Tegal belum membuahkan hasil.

Saat wartawan mencoba menghubungi melalui saluran telepon, belum ada jawaban.

Begitu pula saat wartawan datang ke rumah sakit, tidak ada pihak yang menemui untuk memberi keterangan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved